Berita Solo
Demam Gowes, Warga di Eks Karisidenan Solo Ini Bikin Sepeda Kebo dari Kayu, Dijual Seharga Ini
Demam Gowes, Warga di Eks Karisidenan Solo Ini Bikin Sepeda Kebo dari Kayu, Dijual Seharga Ini
TRIBUNPANTURA.COM, SUKOHARJO - Ide kreatif membuat sepeda kayu muncul saat demam gowes melanda hampir seluruh penjuru dunia, karena pandemi Covid-19.
Adalah Teguh Rahayu (49) warga Grogolan, Kelurahan Pucangan, Kartasura, Sukoharjo, yang tergerak membuat sepeda kayu di tengah pandemi corona.
Hingga kini, ia akhirnya menyelesaikan sepeda kayu keempatnya.
Bentuk sepeda kayunya yang keempat ini menyerupai sepeda kebo, atau sepeda klasik waktu jaman penjajahan.
• Objek Wisata Guci Sudat Dibuka untuk Umum, Pemkab: Wisatawan dari Seluruh Indonesia Boleh Datang
• Putra Cantrang FC Juara Turnamen PSSI Kota Tegal, Wali Kota Dedy Yon Serahkan Trofi, Ini Pesannya
• Soal Resepsi Pernikahan, Dinkes Kabupaten Tegal: Tak Boleh Ada Prasmanan, Bisa Diganti Besekan
• Sosialisasikan Perdes Larangan Berburu, Desa Pengkoljagong Gelar Festival Mural, Ini Kata Wabup
Dia mengatakan, waktu produksi pembuatan sepeda kayu kebo ini paling lama, di antara tiga sepedanya yang lain.
"Ini memakan waktu produksi sekitar satu bulan," katanya, Selasa (11/8/2020).
Dia mengatakan, ada sejumlah kendala yang ia hadapi saat pembuatan sepeda keempatnya itu.
Seperti tingkat kerumitan dalam pembuatan sepada kayu jenis sepeda kebo itu.
"Pembuatan dalangan sepeda dan rodanya itu cukup sulit," ucapnya.
"Tapi utamanya, saya lebih terkendala di pembelian sparepartnya," katanya.
Ya, sepeda saat ini tengah di gandrungi masyarakat, sebagai salah satu olahraga yang masih bisa dilakukan ditengah pandemi virus corona.
Sehingga harga sparepart sepeda sendiri, saat ini juga ikut naik.
"Saya beli sparepartnya di Pasar Klitikan, kalau ditotal, saya habis Rp1 jutaan untuk pembuatan sepeda ini," terangnya.
Untuk bahan baku kayu sendiri, dia mengaku tidak ada kendala.
Karena banyak limbah kayu, yang bisa dia manfaatkan di sekitar rumahnya.