Berita Regional

Paguyuban Tunggul Rahayu Janjikan Lunasi Utang Anggota, Muncul di Garut, Mirip Sunda Empire

Paguyuban Tunggul Rahayu Janjikan Lunasi Utang Anggota, Muncul di Garut, Mirip Sunda Empire

Tribun Jabar/Firman Wijaksana
Kepala Bakesbangpol Garut menunjukkan dokumen pengajuan izin Paguyuban Tunggal Rahayu yang berlogo burung Garuda, Jumat (4/9). Paguyuban Tunggal Rahayu disebut mirip dengan Sunda Empire dan telah merambah hingga Majalengka. 

TRIBUNPANTURA.COM, GARUT - Menjanjikan lunasi utang-utang anggotanya, menjadi isu yang dijual oleh Paguyuban Tunggul Rahayu.

Paguyuban Tunggal Rahayu yang berpusat di Kecamatan Caringin, Kabupaten Garut tengah ditelusuri Bakesbangpol Garut.

Pasalnya paguyuban itu disebut mirip dengan Sunda Empire.

Tak hanya di Garut, Paguyuban Tunggal Rahayu sudah menyebar ke berbagai daerah.

KPK Terima 627 LHKPN Balon Kepala Daerah Peserta Pilkada Serentak 2020, 493 Telah Diverifikasi

Tangan BS Gemeter Lihat Chat Mesum Istri dan Oknum Guru Sekolah Anaknya, Diduga Zina di Sekolahan

Wanita Ini Diarak Warga Keliling Kampung dan Kemudian Dinikahkan, Gara-gara Kepergok Mesum

Gerindra Masih Ngotot Usung Mirna di Pilkada Kendal, Sriyanto: Perubahan Rekomendasi Masih Mungkin

Salah satunya berada di Majalengka.

Anggotanya saat ini diperkirakan telah mencapai ribuan.

Pimpinan paguyuban juga menjanjikan akan mencairkan uang yang tersimpan di Bank Swiss untuk dibagikan kepada anggotanya.

Saat ini masyarakat di Caringin sudah melakukan penolakan.

Kepala Bakesbangpol Garut, Wahyudijaya, mengatakan jika paguyuban tersebut sempat datang ke kantornya beberapa waktu lalu.

Mereka ingin mengajukan perizinan organisasi tersebut.

"Setelah berbincang, ada beberapa kejanggalan yang saya tangkap. Makanya sampai sekarang, izin belum dikeluarkan," ucap Wahyu di kantornya, Jumat (4/9/2020).

Menurut Wahyu, aktivitas paguyuban itu tengah ditelusuri.

Dalam logo paguyuban, mereka berani menggunakan burung Garuda sebagi simbol organisasinya.

"Padahal Garuda itu sudah jadi simbol negara. Ada beberapa perbedaan yang diubah oleh mereka," katanya.

Dalam logo itu, kepala burung Garuda dibuat menghadap ke depan.

Sedangkan tulisan Bhinneka Tunggal Ika, ditambah dengan kata Nata Logawa.

"Saya sempat tanyakan kejanggalan ini kepada mereka. Namun perwakilan paguyuban yang datang tak bisa menjelaskan. Bahkan kelengkapan administrasi tak bisa ditunjukkan," ucapnya.

Wahyu menambahkan, informasi dari Camat Caringin aktivitas paguyuban itu baru sebatas melakukan pengajian seminggu sekali.

Anggota paguyuban tak hanya berasal dari Kecamatan Caringin.

Namun sudah merambah luar kota.

"Pimpinan paguyuban menjanjikan ke pengikutnya kalau mempunya utang nanti akan dilunasi. Menunggu uang dari bank Swiss cair," ujarnya.

Sepintas, paguyuban ini mirip dengan organisasi Amalillah yang beberapa tahun lalu juga sempat menghebohkan Garut.

Terkait adanya iuran anggota, Wahyu juga belum mengetahuinya.

"Dari Bakesbangpol Majalengka juga sempat datang. Soalnya di sana juga sudah banyak anggotanya. Sudah ada ribuan di Majalengka," ucapnya.

Di Majalengka, kegiatan Paguyuban Tunggal Rahayu berpusat di kampung halaman Bupati Majalengka.

Keberadaannya pun sudah menimbulkan keresahan.

"Kami harap tidak mudah tergiur dengan janji yang tak pasti. Seperti pencairan uang di bank Swiss. Makanya staf kami terus telusuri," katanya. (*)

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Heboh Paguyuban Tunggul Rahayu di Garut, Disebut Mirip Sunda Empire, Janjikan Uang dari Bank Swiss

Dua Napi Mengaku Anggota TNI-Polri, Perdaya 2 Wanita, Korban Diajak VCS dan Diperas

Bakal Pasangan Calon Fadia-Riswadi Naik Becak Diarak Pendukung Daftar ke KPU Kabupaten Pekalongan

Warga Desa Kaliputih Alami Kekeringan, Polresta Banyumas Kerahkan Mobil Water Cannon

Bakal Calon Petahana Bupati Halmahera Timur Meninggal setelah Daftar ke KPU

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved