Berita Slawi
Menelusuri Jejak Kehidupan Purba Situs Semedo.
Dari sana pula sejarah tentang evolusi kehidupan manusia bisa diketahui, termasuk temuan fosil kepingan tengkorak kepala Homo erectus di Situs Semedo
Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: Rival Almanaf
Keempatnya adalah warga Desa Semedo yang memiliki jasa besar menemukan fosil, merawat dan menyimpannya sebelum akhirnya diserahkan kepada Balai Arkeologi Yogyakarta sebagai koleksi Museum Situs Semedo ini.
Sejauh ini, Umi mengaku, Pemkab Tegal telah berupaya melakukan revitalisasi pada akses jalan menuju Desa Semedo, dan membuatkan tempat parkir yang luas di dekat pintu masuk desa.
Termasuk membangun jembatan dan rencananya di tahun 2021 menuntaskan pembangunan jalan lingkar di Desa Sigentong, untuk memudahkan akses kendaraan menuju Desa Semedo.
Sementara itu, di tempat yang sama, Staf Perlindungan Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran, Albertus Niko mengungkapkan, pihaknya tengah melakukan pengisian display fosil-fosil hasil temuan para pegiat fosil Semedo.
Ditemui secara terpisah, pegiat fosil Dakri (63) menceritakan awal mula penemuan fosil manusia purba di Situs Semedo.
• Jadwal Pelayanan Samsat Keliling Kabupaten Batang, Selasa 8 September 2020
• Diguyur Hujan Lokal Malam Hari, Berikut Prakiraan Cuaca BMKG Kabupaten Batang 8 September 2020
• Jadwal Samsat Keliling Kabupaten Tegal Hari Ini, Selasa 8 September 2020 Ada di Empat Lokasi.
Tepatnya di bulan Mei 2011, dirinya menemukan fragmen tengkorak Homo erectus.
Temuan tersebut kemudian diteliti oleh BPSMP Sangiran dan dinyatakan bahwa pecahan atap tengkorak bagian belakang itu, adalah fosil manusia purba dari awal Kala Pleosten Tengah sekitar 700.000 tahun lalu yang kemudian dinamai Semedo 1.
Tak hanya temuan fosil Homo erectus, dirinya juga menemukan ribuan fosil lainnya seperti fosil tulang rahang bawah dan gigi geligi primata besar sejenis Gigantopithecus atau kingkong, alat-alat di zaman batu tua atau paleolitikum seperti kapak genggam, kapak penetak, kapak perimbas dan alat serpih, hingga alat serut berbahan batu koral kersikan.
Tak ketinggalan temuan fosil fauna ordo Proboscidea atau mamalia berbelalai seperti Stegodon trigonocephalus, Stegodon pygmy semedoensis, Stegodon hypsilopus, Elephas planifrons, dan Elephas hysudricus. (dta)