Berita Slawi

Pelayanan KB Terus Berlangsung di Tengah Masa Pandemi Covid-19 di Kabupaten Tegal

Pelayanan KB selama masa pandemi Covid-19 terutama pada Maret dan April 2020, secara keseluruhan di Indonesia mengalami penurunan.

Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: Rival Almanaf
Tribun-Pantura.com/ Desta
Pelayanan KB Terus Berlangsung di Tengah Masa Pandemi Covid-19, Selama Dua Hari Targetkan 150 orang di 5 Wilayah Kabupaten Tegal. 

TRIBUN-PANTURA.COM, SLAWI - Pelayanan KB selama masa pandemi Covid-19 terutama pada Maret dan April 2020, secara keseluruhan di Indonesia mengalami penurunan.

Baik peserta KB aktif atau baru semuanya mengalami penurunan.

Maka, untuk tetap meningkatkan pelayanan KB, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) pusat, bekerjasama dengan mitra kerja komisi lX DPR RI Dapil ll provinsi Jateng, mengadakan kegiatan pelayanan KB di lima wilayah di Kabupaten Tegal.

Jumlah Kasus DBD di Banyumas Meningkat, Mencapai 334 Kasus Dengan 10 Kematian

Tujuh Nakes RSUD dr Soehadi Prijonegoro Sragen Terkonfirmasi Covid-19

30 Ribu PKH di Batang Akan Terima 15 Kilogram Beras Selama Tiga Bulan

Adapun kelima wilayah tersebut yaitu Puskesmas Talang, Puskesmas Adiwerna, Puskesmas Bangungalih, Puskesmas Warureja, dan Puskesmas Suradadi.

Direktorat Bina Akses Pelayanan KB BKKBN Pusat, Ruri Mutia menjelaskan, pihaknya akan terus gencar melaksanakan kegiatan pelayanan Keluarga Berencana (KB) meski di tengah pandemi Covid-19.

Dengan menerapkan protokol kesehatan untuk pencegahan secara ketat.

Selain itu, memaksimalkan tenaga yang di lapangan untuk melakukan kunjungan ke rumah-rumah warga.

Langkah ini diambil untuk mengurangi kerumunan.

Dalam kunjungan ke rumah warga tersebut, sekaligus memberikan edukasi dan sosialisasi supaya tetap menggunakan alat kontrasepsi atau KB nya.

"Kegiatan pelayanan KB yang dilaksanakan selama dua hari yaitu Senin-Selasa (14-15) September 2020 ini, menargetkan 150 orang terbagi di 5 lokasi."

"Dengan masing-masing lokasi sebanyak 30 orang. Adapun KB yang dipasang yaitu KB implant dan IUD," jelas Ruri, pada Tribun-Pantura.com, Senin (14/9/2020) kemarin.

Ruri mengaku, untuk bisa memulihkan keadaan atau kembali meyakinkan (mengajak) masyarakat melakukan KB tentu tidak mudah, dan pihaknya tidak bisa sendiri.

Sehingga membutuhkan peran serta dari seluruh mitra, baik dari tingkat pusat, Kabupaten/Kota, dan daerah, semuanya harus saling berkoordinasi satu sama lain.

Adapun kegiatan pelayanan KB bersama mitra ini, tidak hanya dilakukan di wilayah Kabupaten Tegal saja, tapi juga di seluruh Indonesia.

"Secara nasional penurunan pelayanan KB selama masa pandemi Covid-19 sekitar 10 persen, dari jumlah peserta di seluruh Indonesia kurang lebih 100 ribu orang."

"Namun untuk saat ini kondisi berangsung membaik, terutama setelah diberlakukannya new normal," ungkapnya.

Hadir pada kegiatan tersebut, Anggota DPR RI Komisi IX dari Fraksi PDIP, Dewi Aryani menambahkan, kurangnya tenaga penyuluh KB membuat sosialisasi mengenai pentingnya KB juga tidak tersampaikan dengan maksimal.

Pengunjung Objek Wisata PAI Tegal Meningkat Pesat, Sebulan Capai 43 Ribu Orang

Penularan Virus Corona Masih Terjadi, Bupati dan Kapolres Tegal Bagikan Masker Gratis

Diduga Gas Metana Meledak, TPA Bojong Larang di Pekalongan Terbakar

Sehingga perlu pembinaan dari penguasa atau pemimpin setempat, dalam hal ini Camat melalui isterinya, lalu kepala desa melalui isterinya, yang secara fleksibel disetiap kesempatan seperti pengajian, posiandu, arisan, dan lain-lain terus dikomunikasikan tentang pentingnya KB.

Kembali lagi, menurut DeAr, peran serta perempuan sangat dominan dalam keberhasilan program KB. Bukan bearti laki-laki tidak berperan, namun DeAr menyebut perempuan lebih dominan.

"Saya mengusulkan untuk membuat semacam duta KB khususnya bagi bapak-bapak (pria). Contohnya semisal ada artis top anaknya 4 dan melakukan KB, nah ini bisa dijadikan duta. Kenapa harus orang yang dikenal atau tokoh berpengaruh, supaya masyarakat mau mengikuti dan tidak malu melakukan KB. Maka menurut saya perlu adanya inovasi baik dari BKKBN pusat, provinsi, atau Kabupaten dalam kampanye KB. Tujuannya supaya masyarakat sadar pentingnya KB dan pada akhirnya suka rela melakukan KB," paparnya. (dta)

Sumber: Tribun Pantura
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved