Berita Jateng
538 Siswa TK hingga SD di Jateng Terkonfirmasi Positif Covid-19
Angka positif Covid-19 pelajar tingkat TK dan SD di Jateng mencapai 538 orang. Angka tersebut dipaparkan Ketua Tim Ahli Gugus Tugas Covid-19 Jateng
Penulis: budi susanto | Editor: Rival Almanaf
TRIBUN-PANTURA.COM, SEMARANG - Angka positif Covid-19 pelajar tingkat TK dan SD di Jateng mencapai 538 orang.
Angka tersebut dipaparkan Ketua Tim Ahli Gugus Tugas Covid-19 Jateng, Anung Sugihantono, dalam webinar bertema anak-anak dalam pusaran kluster keluarga.
Ia menyebutkan, data tersebut diambil pada 17 September lalu dengan klasifikasi usia 0 sampai 11 tahun.
"Untuk di Jateng anak usia 0 sampai 5 tahun yang terkonfirmasi positif Covid-19, mencapai 334 anak,"paparnya, Jumat (18/9/2020).
• Berkah Pandemi Pecinta Tanaman Hias Kini Raih Pundi-Pundi Rupiah dari Hobi
• Anggota Polisi Meninggal Diduga Korban Begal, Penyidik Kini Temukan Kejanggalan-kejanggalan
• Ganjar Pranowo Minta Koperasi Bertransformasi Go Digital
Dari total jumlah tersebut, diterangakannya 129 laki-laki, dan 205 perempuan.
"Untuk usia 6 hingga 11 yang terkonfirmasi positif ada 204 anak, dengan pembagian 93 perempuan, dan 111 laki-laki," katanya.
Menurutnya data tersebut mengkhawatirkan, untuk itu dibutuhkan pengawasan ekstra dari semua kalangan terutama dalam pelaksanaan simulasi pembelajaran tatap muka.
"Pengawasan tidak akan efektif jika hanya dilaksanakan pemerintah, masyarakat juga harus aktif supaya pengawasan efektif," jelasnya.
• Update Virus Corona Kabupaten Batang Jumat 18 September 2020, Bertambah 2 Kasus Positif Covid-19
• Kepergok Resmob Saat Hendak Mencuri, Pemuda Asal Sampangan Ngumpet di Kamar Mandi
• Update Virus Corona di Kabupaten Tegal: 3 Pedagang Positif Covid-19, Pasar Trayeman Ditutup
• Gaji Kamu di Bawah Rp 5 Juta Namun Belum Menerima Bantuan Subsidi Gaji? Mungkin Ini Sebabnya
Ia juga menyinggung terkait risiko penularan Covid-19 ke para pelajar di tengah pandemi Covid-19.
"Idealnya pembelajaran tatap muka tidak boleh dilakukan, namun untuk memenuhi hak pendidikan dan mempersiapkannya. Simulasi harus dilakukan dengan pengawasan ketat," jelasnya.
Ia menambahkan, guna memastikan pelajar yang mengikuti simulasi tak tertular Covid-19, pemerintah menelurkan berbagai kebijakan.
"Termasuk lewat sinergi anatar dinas, termasuk pengelola transportasi publik juga sudah dilakukan, meski hingga kini dalam tahapan ujicoba dan belum sepenuhnya menjadi keputusan resmi," tambahnya. (bud)