Berita Jateng

Ganjar Pranowo Minta Koperasi Bertransformasi Go Digital

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, meminta koperasi untuk bertransformasi dan pindah ke digitalisasi.

Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: Rival Almanaf
KOMPAS.com/RISKA FARASONALIA
Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, saat ditemui di kantornya, Rabu (9/9/2020). 

TRIBUN-PANTURA.COM, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, meminta koperasi untuk bertransformasi dan pindah ke digitalisasi agar tetap bertahan di masa pandemi ini.

"Aktivis koperasi supaya bisa beradaptasi dengan kondisi baru saat pandemi ini. Harus bereformasi, reformatif secara cepat dengan adaptasi baru, kekuatan ada di anggota. Karena jumlah anggota koperasi ada banyak," kata Ganjar saat memberikan pemaparan secara virtual pada Musyawarah Wilayah Dekopin Jateng di Semarang, Rabu (16/9/2020).

Menurutnya, koperasi dengan jumlah anggota banyak bisa menjadi motor untuk membangkitkan ekonomi sehingga bisnis yang dikembangkan menjadi lebih baik.

Koperasi diharapkan bisa membangkitkan ekonomi yang tengah nyungsep terkena dampak wabah corona.

Dishub Kabupaten Tegal Luncurkan Inovasi Pembayaran Parkir Nontunai

Dua Kali Selingkuh Hingga Digerebek Warga, PNS Kabupaten Grobogan Dipecat

Update Virus Corona Kabupaten Batang Jumat 18 September 2020, Bertambah 2 Kasus Positif Covid-19

Bertambah 19 Pasien Covid-19 di Sragen Dalam Sehari, Salah Satunya Seorang Kades

Ganjar menuturkan pada triwulan keempat perekonomian Jateng bisa bangkit, syukur- syukur bergerak positif. Tidak perlu hingga satu persen, dengan nol koma saja sudah baik.

Terkait digitalisasi, ia menuturkan hal itu suatu kewajiban. Jika anggota belum siap, pemerintah siap memfasilitasi dan bekerja sama untuk pelatihan kepada anggota koperasi.

"Lakukan konsolidasi organisasi segera, kemudian rancang program yang bisa meningkatkan produktivitas, bisa kerja sama dengan pemerintah dan badan usaha lain. Setelah itu dilakukan penilaian, mana yang (koperasi) sakit, jalannya datar, harus dibantu," jelasnya.

Ia menandaskan koperasi harus diubah total. Jangan hanya pelayanan simpan pinjam dengan bunga terlalu tinggi seperti halnya rentenir.

"Karena anggota koperasi bersatu, jadi kokoh. Satu peternak menghadapi konglomerat tidak bisa, makanya harus bersatu membentuk koperasi peternak misalnya. Yuk lebih modern," ujarnya.

Sementara, Ketua Umum Dekopin, Sri Untari Bisowarno, sepakat dengan yang diungkapkan gubernur. Koperasi di Jateng harus melakukan transformasi kinerja.

"Namun transformasi dengan tetap mempertahankan substansi nilai- nilai demokrasi dan keadilan yang selama ini melekat sebagai jati diri koperasi," katanya.

Gaji Kamu di Bawah Rp 5 Juta Namun Belum Menerima Bantuan Subsidi Gaji? Mungkin Ini Sebabnya

Pemilik Bus PO Pelangi Ditangkap BNN Atas Kepemilikan 13 Kilo Sabu di Lorong Penumpang

Berikut Prakiraan Cuaca BMKG di Pekalongan Raya, 18 September 2020

Jadwal Samsat Keliling Kabupaten Kendal Hari Ini, Jumat 18 September 2020

Selain itu, koperasi harus melakukan digitalisasi di segala bidang. Anggota Dekopin harus siap memanfaatkan dan berupaya mewujudkan era baru digitalisasi ekonomi.

Pada kondisi prihatin di tengah pandemi ini, kata dia, Dekopin harus memberikan kontribusi pada program kemandirian pangan nasional.

"Koperasi dengan 35 juta anggota di Indonesia harus mendorong program pangan ini. Kami telah bekerja sama dengan pemerintah untuk melibatkan koperasi produksi pangan," terangnya.(mam)

Sumber: Tribun Pantura
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved