Berita Slawi
Pasar Trayeman Slawi Ditutup 3 Hari, Buntut Ditemukannya 2 Kasus Positif Covid-19, Ini Kata Bupati
Pasar Trayeman Slawi Ditutup Tiga Hari, Buntut Ditemukannya 2 Kasus Positif Covid-19
Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: yayan isro roziki
TRIBUNPANTURA.COM, SLAWI - Menindaklanjuti temuan dua kasus baru positif Covid-19 di Pasar Trayeman Slawi, Bupati Tegal, Umi Azizah, beserta jajarannya langsung melakukan pantauan langsung ke lokasi.
Adapun rencana awal, Pasar Trayeman Slawi akan ditutup selama tiga hari mulai Jumat (18/9/2020) ini sampai Minggu (20/9/2020).
Namun Bupati Umi menilai, sebelum penutupan perlu adanya sosialisasi terlebih dahulu dan kesiapan lainnya.
• Komisi III DPR RI Ingin Sanksi Soal Protokol Kesehatan Diseragamkan, Agar Masyarakat Tak Bingung
• Kejari Usut Dugaan Korupsi Rp600 Juta Dinas Lingkungan Hidup Purbalingga, Terkait Soal Sampah
• Lima Hari Dirawat di RSUD, Kepala Inspektorat Brebes Meninggal Dunia karena Covid-19
• 538 Siswa TK hingga SD di Jateng Terkonfirmasi Positif Covid-19
Sehingga rencana penutupan mundur satu hari, dari yang sudah direncanakan.
Penutupan pasar Trayeman akan berlangsung mulai Sabtu (19/9/2020) besok, sampai Senin (21/9/2020).
"Kami memberikan toleransi karena perlu disosialisasikan dahulu, maka rencana penutupan pasar Trayeman yang harusnya mulai Jumat ini, mundur jadi Sabtu sampai Senin."
"Adapun sementara ini, penambahan kasus positif Covid-19 di Pasar Trayeman baru bertambah dua orang, untuk yang lainnya hasil belum keluar," ungkap Umi, pada Tribunpantura.com, Jumat (18/9/2020).
Umi mengatakan, selama tiga hari pasar Trayeman ditutup, nantinya akan dilakukan Penyemprotan Disinfektan di seluruh area Pasar.
Terutama di bagian lapak-lapak para pedagang, sekaligus melakukan pengaturan jarak satu sama lain.
Sebetulnya, Bupati Umi, ingin masyarakat Kabupaten Tegal tetap produktif seperti biasa tapi aman. Namun pada prakteknya, banyak yang masih membandel tidak mematuhi protokol kesehatan.
Sehingga mau tidak mau, pihaknya harus mengambil langkah tegas demi kebaikan bersama, salah satunya dengan menutup sementara pasar Trayeman selama tiga hari kedepan.
"Setelah mendapat informasi kalau ada pedagang yang dinyatakan positif Covid-19, tapi masih bandel berangkat berdagang di pasar, saya langsung berkoordinasi dengan kepala Dinkes untuk segera melakukan penjemputan."
"Saya tidak ingin, satu pedagang ini menulari yang lainnya," tegas Umi.
Sebelum meninggalkan pasar, Bupati Umi menginformasikan kepada anggota paguyuban yang hadir di lokasi, bahwa sesuai SOP baik sekolahan, pasar, atau tempat lainnya ketika ditemukan kasus terkonfirmasi positif Covid-19, maka harus ditutup untuk dilakukan penyemprotan disinfektan.
Bahkan Umi juga menyebut, bahwa kondisi Covid-19 di Kabupaten Tegal sudah termasuk gawat.
Maka dari itu, protokol kesehatan harus betul-betul diterapkan dan dipatuhi. Apalagi saat ini juga sudah ada sanksi denda.
Sementara itu, Sekretaris Paguyuban Pasar Trayeman (Patraman Barokah), Yani Suaniyarto menambahkan, pihaknya sudah mengimbau kepada pedagang di pasar Trayeman yang terkonfirmasi positif Covid-19 untuk tidak berangkat berjualan bahkan sejak kemarin.