Berita Kendal

Komunitas di Kendal Peringati Hari Tani dengan Cara Unik

Tidak banyak yang tahu pada tanggal 24 September merupakan Hari Tani. Untuk mengekspresikan peringatan Hari Tani.

Penulis: Saiful Masum | Editor: Rival Almanaf
Tribun-Pantura.com/ Saiful Masum
Dua orang bercaping dari komunitas Ruang Bebas Uang menyampaikan Hari Tani dengan berdiri tegak memegang bendera merah putih dan spanduk bertuliskan Selamat Hari Tani, Kamis (24/9/2020) di alun-alun Kendal. 

TRIBUN-PANTURA.COM, KENDAL - Tidak banyak yang tahu pada tanggal 24 September merupakan Hari Tani.

Untuk mengekspresikan peringatan Hari Tani, Kamis (24/9/2020) dua orang memakai caping dan berlumuran lumpur berdiri tegak di alun-alun Kendal sepanjang hari.

Keduanya merupakan anggota dari kumpulan beberapa komunitas seperti contoh Komunitas Ruang Bebas Uang berniat mengucapkan Hari Tani kepada para petani Kendal dan masyarakat pada umumnya.

Update Covid-19 di Kabupaten Pekalongan Kamis 24 September 2020, Tembus 175 Kasus

Baznas Kota Tegal Serahkan Dana ZIS Rp 300 Juta Kepada Mustahik

Misteri Pembunuhan di Petungkriyono Terungkap, Polisi: Faozi Ingin Miliki Kendaraan Korban

Dengan memegang bendera merah putih dan spanduk bertuliskan Selamat Hari Tani, mereka mencoba mengekspresikan yang bisa dilakukan untuk menghargai para petani. Terlebih petani-petani yang juga terdampak adanya Covid-19.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kendal, Pandu Rapriat Rogojati berharap di momen hari tani ini, para petani bisa lebih semangat dalam menggarap dan merawat komoditi yang ditanam.

Akan tetapi, dirinya mengingatkan para petani agar menyesuaikan komoditi tanaman yang sekiranya bisa ditanam dan tumbuh dengan baik saat musim kemarau. Mengingat di beberapa wilayah maupun daerah sudah mulai mengalami kekeringan.

Seperti contoh menanam tanaman yang kuat dengan suplai air minimum, misal Polowijo, Jagung, Kacang-kacangan.

"Kalau untuk padi dan tembakau sebenarnya boleh saja asalkan ketersediaan air bisa terjamin meskipun menggunakan pompa air. Termasuk juga aneka jenis cabai dan sayuran," terangnya.

Pihaknya mengimbau agar para petani jangan dulu menanam bawang merah dengan beberapa pertimbangan. Seperti waktu tanam yang pendek hanya dua bulanan, biaya besar mencapai ratusan juta dalam sehektar, rentan penyakit dan harga hasil panen fluktuatif.

"Yang penting kuncinya perairan. Terjamin gak ketersediaan airnya baru bisa menentukan," terangnya.

Pandu menjelaskan, stok beberapa komoditi penting di Kendal dirasa cukup hingga akhir 2020 nanti.

Penyerang Liverpool Sadio Mane Lewati Rekor Ronaldo CR7 di Liga Inggris, Ini Catatannya

Geram KTP Tak Kunjung Jadi, Ibu Ini Bawa Sajam Mengamuk di Kantor Disdukcapil Garut

Hormat untuk Aiptu Mulyono, Polisi Relawan Pemakaman Jenazah Covid-19 Itu Meninggal karena Corona

Katanya, berdasar pada rata-rata produktivitas tanaman setiap bulannya, tanaman padi bisa mencapai 56 kwintal per hektar setiap bulannya. Jumlah tersebut bisa bertambah saat panen raya atau panen serentak.

Produktivitas komoditi lain seperti jagung mencapai 65 kwintal per hektar, cabai besar 100-200 kwintal per bulan, dan cabai rawit 120-200 kwintal per hektar.

"Stok diperkirakan cukup hingga 2020 akhir, yang penting manajemen simpan saat panen bagus dan melimpah. Ada juga produktivitas justru meningkat pada 3 bulan terakhir seperti jagung maupun padi," ujarnya. (Sam)

Sumber: Tribun Pantura
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved