Berita Internasional

Remaja 16 Tahun Menari setelah Membunuh Temannya, Dihukum Seumur Hidup, Bermula dari Cerita Lelucon

Remaja 16 Tahun Menari setelah Membunuh Temannya, Dihukum Seumur Hidup, Bermula dari Cerita Lelucon

Istimewa/net
Ilustrasi narapidana dalam penjara - Seorang remaja 16 tahun dihukum seumur hidup setelah kedapatan membunuh temannya, gegara cerita lelulon. Setelah membunuh, remaja itu menari-nari. 

TRIBUNPANTURA.COM - Gara-gara cerita lelucon, seorang remaja 16 tahun membunuh temannya, dan menari-nari setelah melakukan pembunuhan itu.

Pembunuh kejam berdarah dingin itu dijatuhi hukuman seumur hidup.

Seorang remaja dipenjara seumur hidup karena tertangkap kamera CCTV, menari setelah menikam sampai tewas seorang murid di bus.

Marvin Dyer, remaja laki-laki berusia 16 tahun, menusukkan pisau rambo ke jantung dan paru-paru seorang murid bernama Baptista Adjei yang berusia 15 tahun.

Bahaya, Mengganti Gigi saat Mobil Melaju di Tanjakan dan Jalan Menurun, Jangan Lakukan!

Wakil Ketua DPRD Tegal Terancam Penjara, Menteri Mahfud Minta Inisiator Konser Dangdut Dipidanakan

Koeman Bantah Tudingan Usir Suarez dari Barcelona: Itu Keputusan Klub!

Keluarga Pengemis Ditabrak Mobil saat Duduk di Pinggir Jalan, 1 Orang Tewas di Lokasi

Melansir Mirror pada Jumat (25/9/2020), Dyer melakukan itu sebagai bentuk balas dendam setelah korban "menceritakan lelucon tentang dia di Snapchat".

Beberapa menit setelah serangan pada 10 Oktober lalu, si pembunuh tertangkap kamera CCTV setelah panggilan telepon dari seorang teman memberi tahu dia bahwa anak sekolah tersebut telah meninggal.

Setelah kejadian itu terjadi, seorang hakim melarang penyebutan nama pelaku.

Namun, sejak Jumat (25/9/2020) nama Dyer telah diliris sebagai pelaku pembunuhan dan dihukum penjara di Old Bailey.

Dia dipenjara seumur hidup dan harus menjalani hukuman minimal 16 tahun sebelum bisa dipertimbangkan untuk dibebaskan.

Hakim John Hillen QC berkata, "Tidak ada bukti atau tidak ada bukti yang cukup yang dapat saya tetapkan bahwa mencabut anonimitas akan membahayakan Marvin Dyer, atau mempengaruhi rehabilitasinya."

Selama persidangan, Dyer mengatakan kepada hakim bahwa Baptista memanggilnya "cebol" dan "basah" dalam obrolan grup yang melibatkan sekolah saingan di London timur.

Para hakim mendengar grup Snapchat tersebut disebut "obrolan keluhan sekolah".

Dyer naik bus 241 di Stratford setelah seorang teman di dek paling atas memberi tahu dia bahwa Baptista akan turun.

Mengenakan balaclava dan satu sarung tangan lateks biru, dia menghadapi Baptista saat dia menuruni tangga dan menikamnya 2 kali.

Anak berusia 15 tahun kedua juga ditikam oleh Dyer di lengan dan lutut, tetapi selamat.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved