Berita Jateng
Ruanv Isolasi Covid-19 di Jateng Baru Terpakai 40 Persen
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah, Yulianto Prabowo, menyebut fasilitas ruang isolasi di wilayahnya masih tersedia 60 persen.
Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: Rival Almanaf
TRIBUN-PANTURA.COM, SEMARANG - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah, Yulianto Prabowo, menyebut fasilitas ruang isolasi di wilayahnya masih tersedia 60 persen dari kapasitas keseluruhan yang disiapkan.
Di tingkat provinsi, atau fasilitas milik provinsi semisal hotel, dan bangunan lainnya yang dialihkan menjadi ruang isolasi paling tidak ada 31 unit dengan total kapasitas 6.936 orang.
"Belum lagi fasilitas ruang isolasi yang dikelola kabupaten/ kota. Beberapa juga memiliki tempat karantina khusus seperti rumah dinas di Kota Semarang, hotel di Pati dan Jepara, dan rusunawa di Boyolali," kata Yulianto, Selasa (29/9/2020).
• Empat Guru SMAN 1 Slawi Positif Covid-19, Dinkes Kabupaten Tegal Gelar Swab Massal di Sekolah
• Pegawai Kemenkumham Asal Jakarta yang Meninggal di Semarang Diduga Terkena Serangan Jantung
• Polisi Libatkan Ahli Kesehatan Dalam Penetapan Tersangka Wakil Ketua DPRD Kota Tegal
Belum lagi, lanjutnya, fasilitas ruang isolasi di tingkat desa. Yulianto bilang ada sekitar 2.000 unit.
Selain itu, ada ruang isolasi di rumah sakit dengan jumlah 3.650 unit dan ruang ICU 407.
"Rata- rata, saat ini, yang terpakai hanya 40 persen. 60 persennya kosong. Jumlah pasien aktif (positif covid) sekarang ini lebih sedikit dibandingkan tempat isolasi atau karantina yang ada, ini cukup menggembirakan. Harapannya tidak usah terisi, artinya tidak ada penambahan," ujarnya.
• SPBU Sawangan Wonosobo Terbakar, Polisi Selidiki Penyebabnya
• Iri Dengan Sidang Kasus Jaksa Pinangki, Jerinx SID Ingin Sidang Kasusnya Juga Digelar Tatap Muka
• Terlilit Utang Pasca Gagal di Pilkada, Calon Bupati Ditangkap Polisi Karena Edarkan Uang Palsu
• Diduga Korsleting Listrik, Satu Bangunan di Komplek SD SMP Susteran Purwokerto Terbakar
Rata rata length of stay atau keterpakaian ruang isolasi dari 40 persen hingga 50 persen. Karena pasien yang sudah sembuh dan selesai dikarantina bisa dipulangkan.
Jika angka okupansi ruang isolasi meningkat, Yulianto menuturkan akan berusaha menambah ruang isolasi.
"Saya kira saat ini masih cukup," tandasnya.
Untuk mengantisipasi lonjakan, pihaknya juga telah berkomunikasi dengan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) agar ada beberapa hotel yang bisa dijadikan ruang isolasi.(mam)