Berita Grobogan

Api Abadi Mrapen Padam, Pjs Bupati Grobogan Beber Sejumlah Fakta Ini, Pernah Meredup pada 1990-an

Api Abadi Mrapen Padam, Pjs Bupati Grobogan Beber Sejumlah Fakta Ini, Pernah Meredup pada 1990-an

TRIBUNPANTURA.COM, SEMARANG - Api Abadi Mrapen di Desa Manggarmas, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, padam total.

Lokasi yang biasa untuk acara keagamaan ini padam total pada 25 September kemarin.

Api biru yang berkobar melalui lubang pipa di titik sumber api tersebut perlahan mengecil hingga akhirnya padam.

Api Abadi di Mrapen Grobogan Itu Akhirnya Padam, Ini Beberapa Dugaan Penyebabnya

[[HOAKS]] Rekaman Suara BMKG Nyatakan akan Terjadi Gempa Besar karena Letusan Gunung Krakatau

Kasat Intel Gelar Resepsi Pernikahan di Tengah Pandemi, Polda: Langsung Dicopot dari Jabatannya

Ingat Kasus Brompton dan HD Selundupan Ari Askhara? Kini Mantan Dirut Garuda Resmi Tersangka

Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Grobogan, Haerudin, menuturkan berdasarkan kajian Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Tengah, ada sejumlah asumsi yang muncul terkait berhentinya suplai gas di sumber api legendaris tersebut.

"Berdasarkan pantauan di lokasi dan penuturan ahli, ada kemungkinan (penyebabnya) terkait pengeboran yang ada di lahan milik minimarket di dekat lokasi."

"Kedua, kemungkinan adanya retakan dalam tanah sehingga pasokan gas tertutup," jelasnya kepada Tribun Jateng melalui sambungan telepon, Minggu (4/10/2020).

Ia menjelaskan terdapat pengeboran yang berjarak sekitar 150 meter dari lokasi kejadian.

Saat awal pengeboran, muncul api dan semburan gas. Karena, itu, pihaknya curiga penyebab padamnya api abadi karena hal tersebut.

Selain itu, pengeboran yang awalnya untuk mencari sumber air tersebut dilakukan tidak sesuai ketentuan.

Seharusnya, penggalian tidak lebih dari 30 meter, namun itu dilakukan di atas angka tersebut.

"Penggalian tersebut dilakukan pada 12 September, kemudian, api padam sekitar 25 September. Mestinya pengeboran tiak boleh dilakukan di atas 30 meter," tandasnya.

Dengan kondisi tersebut, pihaknya memikirkan sejumlah alternatif agar api abadi kembali menyala.

Yakni dengan melakukan pengeboran di sekitar lokasi dan menyambungkan semacam pipa ke mulut lubang Api Abadi Mrapen.

Namun demikian, kata dia, cara tersebut memiliki risiko jika terjadi kebocoran.

Cara ini, menurutnya telah dilakukan pada 1990 ketika nyala Api Abadi Mrapen redup.

"Berdasarkan cerita, dulu pernah redup dan kualitas nyalanya berkurang."

"Lalu dilakukan pengeboran dan penyambungan menggunakan pipa," terang Haerudin yang juga Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Jateng.

Halaman
12
Sumber: Tribun Pantura
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved