Kecelakaan Maut di Sleman
Rekan Korban di Semarang Selamat dari Maut Setelah Menolak Ajakan Berwisata ke Jogja
Kecelakaan di Mlati Sleman pada Sabtu (3/10/2020) kemarin menyisakan duka bagi Yogi (15).
Penulis: iwan Arifianto | Editor: Rival Almanaf
TRIBUN-PANTURA.COM, SEMARANG - Kecelakaan di Mlati Sleman pada Sabtu (3/10/2020) kemarin menyisakan duka bagi Yogi (15).
Ia tampak sedih melihat musibah kecelakaan maut yang menimpa belasan temannya.
Apalagi empat temannya hingga meninggal dunia akibat kejadian kecelakaan tersebut.
"Saya sempat diajak ikut mereka pergi ke Jogja seminggu lalu namun saya tidak mau," ujarnya kepada Tribun-Pantura.com.
• Kisah Nenek 92 Tahun di Tegal Tetap Produktif Sebagai Perajin Batik di Masa Pandemi Covid-19
• Puisi Jangan Mati di Tengah Pandemi; Ketika Siswa Sekolah Dasar Belajar Mengolah Rasa Melalui Puisi
• SPBU Selokromo Wonosobo Mulai Direnovasi Usai Kebakaran, Api Diduga Berasal Dari Mobil
• Jalur Pantura Batang Jadi Momok Menakutkan Bagi Pengemudi Kendaraan Berat
Ajakan itu, kata Yogi, sengaja ia tolak.
Pasalnya ia merasa sudah tidak enak.
"Hati kecil ku bilang ga usah ikut jadi aku ga ikut," terangnya.
Ia menyebut, acara liburan itu sudah kedua kalinya dilakukan oleh teman-temannya.
Acara serupa dilakukan dua bulan lalu dengan tujuan wisata yang sama yakni ke Pantai Parangtritis dan Malioboro.
"Setiap anak iuran Rp 80 ribu, dua mobil dirental di daerah Pudak Payung Banyumanik. Rencana di Jogja cuma sehari," katanya.
Dijelaskan Yogi, rombongan remaja tersebut berjumlah 14 orang yang seluruhnya warga Sawah Besar Kaligawe Gayamsari.
Mereka merupakan teman satu tongkrongan yang biasa berkumpul di gang 6 Kampung Sawah Besar.
Bahkan sebelum berangkat mereka sempat berkumpul bersama di gang kampung tersebut.
"Pas kumpul ada 17 anak termasuk saya, yang 14 pergi ke Jogja kami bertiga tidak ikut, mereka dari sini jam 2 pagi," terangnya.
Yogi menuturkan, 14 temannya tersebut masing-masing David, Bagus Dani, Helmi, Bayu, Tyo, Riski, Wira, Oky.