Berita Jateng
Demo Tolak Omnibus Law Cipta Kerja, Massa Rusak Pintu Gerbang DPRD Jateng
Massa dari sejumlah elemen mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Semarang demo di depan Gedung DPRD Jateng, Rabu (7/10/2020).
Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: Rival Almanaf
TRIBUN-PANTURA.COM, SEMARANG - Massa dari sejumlah elemen mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Semarang demo di depan Gedung DPRD Jateng, Rabu (7/10/2020).
Selain meneriakan orasi, mereka juga melontarkan kata- kata kasar.
Spanduk dan poster juga berisikan tulisan- tulisan bermakna tidak pantas.
Mereka meminta agar UU Omnibus Law Cipta Kerja dicabut. Massa juga mendesak untuk bertemu anggota DPRD Jateng agar suara mereka dapat didengar dan disampaikan kepada pimpinan partai di pusat.

• Truk Kontainer Tabrak Rumah di Tegal Diduga Karena Sopir Mengantuk
• Liga 1 Tidak Jelas Kapan akan Bergulir, Hampir Seluruh Pemain PSIS Tinggalkan Mess
• BREAKING NEWS: Truk Kontainer Tabrak Rumah di Jalan Pantura Tegal, Sopir Selamat
• Harga Emas Antam di Semarang Hari ini, Mengalami Penurunan Rp 18.000 Berikut Daftar Lengkapnya
Berdasarkan pantauan Tribun-Pantura.com, demonstran yang banyak dilakukan remaja ini tidak berlangsung tertib.
Pasalnya, mereka melakukan aksi mendorong pintu gerbang di depan Gedung DPRD Jateng.
Meskipun sudah diingatkan aparat kepolisian, mereka tetap ingin pintu gerbang dibuka dan merangsek masuk ke gedung dewan.
Tak kunjung dibuka, situasi makin memanas dan massa tambah beringas.
• Bupati Subang Ingin Contoh Keterlibatan BUMD Kabupaten Batang dalam Proyek Nasional KIT
• Muncul Klaster Hotel di Kota Tegal, Tiga Orang Positif Covid-19 Berasal dari Kabupaten Tegal
• Breaking News: Rumah Dirampok, Seorang Guru SMP di Kudus Diikat Pelaku
• Tak Kuat Nahan Nafsu, Seorang Pria di Demak Nekat Lakukan Pelecehan Seksual kepada Balita

Mereka pun mendobrak pintu gerbang yang terbuat dari besi itu hingga roboh, meskipun sudah ditahan aparat kepolisian.
"Teman- teman tenang dulu. Jangan anarkis," kata seorang orator, Abi.
Ia lantas meminta agar perwakilan rakyat menemui mereka untuk berdiskusi terbuka dan meminta Omnibus Law Cipta Kerja dicabut.
Hingga berita ini ditulis, aksi massa masih berlangsung.(mam)