Penanganan Corona

Jumadi Sebut Ada 3 Klaster Penularan Covi-19 yang Masih Aktif di Kota Tegal, Ini Rinciannya

Jumadi Sebut Ada 3 Klaster Penularan Covi-19 yang Masih Aktif di Kota Tegal, Ini Rinciannya

Tribunpantura.com/Fajar Bahruddin Achmad
Wakil Wali Kota Tegal Muhamad Jumadi (tengah) menjelaskan adanya tiga klaster aktif penularan virus corona atau Covid-19 dalam konferensi pers di Rumah Dinas, Rabu (7/10/2020). 

TRIBUNPANTURA.COM, TEGAL - Wakil Wali Kota Tegal Muhamad Jumadi mengatakan, ada tiga klaster aktif penularan virus corona atau Covid-19 di Kota Tegal.

Ia mengatakan, pertama klaster guru yang telah melakukan perjalanan ke Purwokerto.

Setelah seorang guru diketahui meninggal dunia terkonfirmasi positif Covid-19, kemudian ditemui 12 guru lain terkonfirmasi Covid-19 dengan status orang tanpa gejala (OTG).

Terminal Bayangan Gumawang akan Dipindah ke IBC Pekalongan, Rertibusi Bus Rp15.000 Per Hari

Mbah Kalimah, Pembatik Tegalan Berusia 92 Tahun yang Terus Berkarya: Alhamdulillah Wes Tua Kaya Kie

Mudahnya PHK Sepihak hingga Kontrak Seumur Hidup, Simak 8 Poin UU Cipta Kerja yang Disorot Buruh

Pemerintah Keringkan Saluran Irigasi di Kabupaten Pekalongan, Terungkap Ini Alasannya

Jumadi menambahkan, kedua adalah klaster keluarga di Kelurahan Pekauman.

Klaster tersebut diketahui setelah seorang anggota keluarga diketahui sakit dan ternyata memiliki riwayat perjalanan dari luar kota.

Dalam klaster keluarga tersebut tercatat 14 orang terkonfirmasi Covid-19.

Ketiga, menurut Jumadi, adalah klaster satu hotel di Kota Tegal.

Ia mengatakan, klaster tersebut ditemukan seusai pemerintah kota melakukan screening berupa swab test.

Kemudian didapati sebanyak 9 karyawan hotel tersebut terkonfirmasi Covid-19, terdiri dari 4 orang asal Kabupaten Tegal, 1 orang asal Kabupaten Brebes, dan 4 orang asal Kota Tegal.

"Dengan demikian di Kota Tegal sampai dengan hari ini ada tiga klaster aktif yang masih kita lakukan tracing," kata Jumadi dalam konferensi pers di Rumah Dinas, Rabu (7/10/2020).

Jumadi menjelaskan, dari tiga klaster tersebut rata-rata adalah orang tanpa gejala.

Ia mengatakan, sampai hari ini pemerintah kota trus melakukan upaya tracing berupa swab test.

Ia mencatat swab test sudah dilakukan lebih dari 5.000 kali.

"Ya sampai hari ini kita melakukan 5.000 swab. Artinya pemerintah kota sudah melebihi yang dianjurkan oleh WHO."

"Karena kita aktif, didapatkan banyak juga orang yang terkonfirmasi Covid-19," ungkapnya.

Dalam kesempatan itu Jumadi berpesan, masyarakat untuk meningkatkan imunitas dan menerapkan protokol kesehatan.

Ia mengatakan, banyak masyarakat yang terkonfirmasi Covid-19 berstatus OTG.

Hal itu membuat sulit untuk mengetahui mana yang sakit dan tidak.

"Tidak ada cara lain kecuali patuhi protokol kesehatan. Yaitu pakai masker, jaga jarak, cuci tangan, dan biasakan prilaku hidup bersih."

"Tolong itu ditingkatkan, karena kita tidak tahu mana yang sakit," ungkapnya.

Jumadi menjelaskan, warga Kota Tegal yang terkonfirmasi Covid-19 hingga, Rabu (7/10/2020), tercatat sebanyak 205 orang.

Dari angka tersebut yang sudah sembuh ada 122 orang.

"Perkembangan terakhir ada 205 orang positif Covid-19."

"Namun demikian data terakhir yang sembuh ada 120 orang, artinya separuh dari yang total positif sudah sembuh," ujarnya. (fba)

Plt Bupati Kudus Hartopo: Saya Pengusaha, tapi Saya Berharap UU Cipta Kerja Dibatalkan

Demo Tolak Omnibus Law Cipta Kerja di Semarang, Satu Orang Terluka

Satgas Jogo Tonggo Harus Aktif Meski Tidak Ada Kasus Covid-19 di Daerahnya

Truk Kontainer Tabrak Rumah di Tegal Diduga Karena Sopir Mengantuk

Sumber: Tribun Pantura
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved