Berita Bandung

Unjuk Rasa Penolakan Omnibus Law UU Cipta Kerja di Bandung Ricuh, Massa Rusak Mobil Polisi

Aksi penolakan Omnibuslaw Undang-undang Cipta Kerja di Bandung berlangsung anarkis.

Editor: Rival Almanaf
Kompas.com
Demo menolak pengesahan Undang-Undang Cipta Kerja di depan Gedung DPRD Provinsi Jawa Barat di Bandung, Jabar, Selasa (6/10/2020).(KOMPAS.com/AGIE PERMADI 

TRIBUN-PANTURA.COM, BANDUNG - Aksi penolakan Omnibuslaw Undang-undang Cipta Kerja di Bandung berlangsung anarkis.

Massa aksi yang bertahan hingga petang hari sempat melakukan penutupan Jalan Layang Pasupati, Selasa (6/10/2020).

Mereka kemudian juga melakukan perusakan kendaraan berupa sebuah mobil milik polisi.

Lima Anggota Polres Batang Positif Covid-19, Kembali Bertugas Setelah Jalani Isolasi Mandiri

Begal di Kendal Ditangkap Karena Tidak Tahu Handphone Korbannya Tertinggal di Sepeda Motor Rampasan

Fakta Baru Kecelakaan Maut Remaja Semarang di Sleman, Korban Selamat Ungkap Sopir Tenggak Miras

Pemain Muda PSIS Semakin Merana saat Liga 1 Ditunda

Kericuhan pecah tepat di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jabar.

Dilansir dari Kompas.com, massa aksi ada yang mengenakan jas almamater dari berbagai perguruan tinggi.

Mereka awalnya berkumpul di depan Gedung DPRD Jabar.

Mereka berorasi, membakar ban dan melakukan aksi teatrikal.

Adapun tuntutan mereka yakni mendesak pemerintah mencabut pengesahan UU Cipta Kerja.

Akibat aksi ini, polisi memberikan ruang dengan melakukan penutupan di sekitar lokasi unjuk rasa.

Tak lama kemudian, massa aksi kemudian bergeser ke Jalan Layang Pasupati dan melakukan aksi penutupan jalan.

Massa berkerumun di tengah dan menutup jalan mulai dari ujung Fly Over Pasupati mengarah ke Pasteur.

Aksi tersebut dilakukan mulai pukul 15.45 WIB hingga 16.57 WIB.

Tampak sejumlah kendaraan dari Suci menuju Pasteur tertahan oleh kerumunan massa.

Massa sempat membuka jalan, namun hal itu dilakukan ketika ada ambulans lewat.

Setelah itu, mereka kembali menutup jalan.

Suasana memanas

Beberapa menit kemudian, massa mulai melebur dan membubarkan diri. Lalu lintas di jalan kemudian kembali normal.

Sementara itu, sebagian massa masih ada yang berunjuk rasa di Gedung DPRD Jabar.

Semakin sore, suasana di lokasi semakin memanas.

Di tengah kerumunan bahkan ada yang terlihat melempar sesuatu ke arah aparat kepolisian yang tengah berjaga di belakang pagar pembatas Gedung DPRD Jabar.

Suasana sempat tenang ketika adzan magrib. Namun seusai itu, suasana kembali memanas. Melalui pengeras suara pihak kepolisian mencoba menenangkan massa dan mengimbau mereka untuk membubarkan diri.

Akan tetapi, massa semakin beringas, bahkan mendorong pagar masuk Gedung DPRD.

Kericuhan akhirnya tak dapat dihindari.

Aparat kepolisian sampai menembakan gas air mata ke arah kerumunan massa, mendesak mereka untuk mundur.

Gas air mata mulai menyebar, para pengunjuk rasa melarikan diri ke berbagai arah.

Sementara itu, sejumlah massa ada yang merusak satu unit kendaraan kepolisian. Mereka terlihat menggunakan batu dan menginjak-injak mobil tersebut.

Truk Bertuliskan Pos Indonesia Angkut Kayu Langka Ilegal Tujuan Jepara, Ini Keterangan Polisi

Polri Bentuk Tim Khusus Selidiki Dugaan Perwira Polisi Peras Pengusaha Jamu Cilacap Miliaran Rupiah

Heboh Stand Kuliner Daging Babi di Acara Hijab Fest Semarang, Begini Respon MUI Jateng

Buntut Laka Maut Kelompok Remaja Sawah Besar di Sleman, Polisi Perketat Peredaran Miras di Semarang

"Dimohon untuk tidak anarkis," kata petugas melalui pengeras suara.

Aksi mencekam ini masih terjadi hingga pukul 18.45 WIB.

Barikade yang dibentuk aparat kepolisian sedikit demi sedikit mulai memukul mundur massa ke arah Jalan Diponegoro

Sejumlah ruas jalan ke arah DPRD Provinsi Jabar ditutup sejak kericuhan terjadi.

Hal itu dilakukan untuk menghindari bentrokan lebih lanjut. (*)

Artikel ini telah tayang di kompas.com di link https://regional.kompas.com/read/2020/10/06/21120411/demo-di-bandung-ricuh-dan-mencekam-mobil-polisi-dirusak?page=all#page2

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved