Berita Batang
Jalur Ekstrem di Balik Panorama Indah Tol di Atas Awan Kabupaten Batang
Meski memiliki panorama indah, namun jalur Kabupaten Batang menuju Banjarnegara via Kecamatan Bawang terkenal dengan jalur ekstremnya.
Penulis: budi susanto | Editor: Rival Almanaf
TRIBUN-PANTURA.COM, SEMARANG - Meski memiliki panorama indah, namun jalur Kabupaten Batang menuju Banjarnegara via Kecamatan Bawang terkenal dengan jalur ekstremnya.
Bahkan, sejumlah warga acap kali berjaga di jalur yang sering disebut tol di atas awan itu.
Mereka berjaga untuk mengantisipasi jika ada kendaraan milik pengguna jalan mengalami kendala saat melintas.
• Update Virus Corona di Kabupaten Tegal Kasus Covid-19 Bertambah 57 Orang, Tiga Meninggal Dunia
• Wallace Costa Bolak-balik Brasil Indonesia Gara-gara Liga 1 yang Belum Jelas
• Berpura-pura Mendukung Aksi Demonstrasi Seorang Pria Menyusup Membawa Senjata Tajam
Pasalnya, jalur tersebut memiliki kontur tanjakan terjal dan turunan tajam, di warnai jurang di sepanjang jalan.
Karena kondisi itu, tak jarang kendaraan yang melintas tak kuat menanjak atau hilang kendali karena rem tak berfungsi.
Beberapa warga mengaku, acap kali menolong pengguna jalan yang melintas karena kendaraan yang ditungangi tak prima.
"Di jalan ini sering terjadi kecelakaan, tak hanya kendaraan roda dua, namun juga kendaraan berat seperti truk," papar Yono warga di Desa Pranten, Kecamatan Bawang, Jumat (9/10/2020).
Dilanjutkannya, penyebab kecelakaan di jalan Bawang menuju Banjarnegara yang dilami pengguna jalan hampir sama.
"Penyebabnya kendaraan tak kuat menanjak, dan rem tak berfungsi karena panas," jelasnya.
• Jadwal Samsat Keliling Kajen Kabupaten Pekalongan Hari Ini, Jumat 9 Oktober 2020
• Jadwal Samsat Keliling Kabupaten Tegal Hari Ini, Jumat 9 Oktober 2020 Ada di Tiga Lokasi.
• Setelah Gelombang Demo Penolakan UU Cipta Kerja, Jokowi Hari Ini Bahas Undang-undang Bareng Wapres
• Seorang Dosen di Surabaya Beri Nilai A Kepada Mahasiswa yang Ikut Aksi Menolak UU Cipta Kerja
Terpisah Kapala Dishub Kabupaten Batang, Murdiono, mengakui jalur tersebut merupakan jalur ekstrem.
"Untuk itu kami memasang imbauan berupa banner dan spanduk di sepanjang jaur tersebut," katanya.
Ia mengimbau agar kendaraan tak layak, atau kurang prima tidak melintasi jalur tersebut.
"Kendaraan tak layak kami imbau untuk tidak melintas, karena jalur tersebut banyak tanjakan dan turunan tejam," tambahnya. (bud)