Berita Karanganyar

Masuk Kembang Desa Cukup Bayar Rp 5.000, Pengunjung Dimanjakan Hamparan Bunga Celosia

Agrowisata Kembang Desa di Desa Dawung Kecamatan Matesih menjadi ikon wisata baru di Kabupaten Karanganyar.

Penulis: Agus Iswadi | Editor: Rival Almanaf
Tribun-pantura.com/ Agus Iswadi
Pengunjung Kembang Desa Dawung saat berfoto di tengah hamparan bunga celosia, Minggu (11/10/2020). 

TRIBUN-PANTURA.COM, KARANGANYAR - Agrowisata Kembang Desa di Desa Dawung Kecamatan Matesih menjadi ikon wisata baru di Kabupaten Karanganyar.

Di tempat itu pengunjung dapat wisata petik buah dan sayur sembari menikmati hamparan bunga celosia beragam warna.

Pengunjung dapat berswa foto atau sekedar berlibur bersama keluarga di Kembang Desa
Agrowisata itu dibangun di atas lahan kas desa dengan luas sekitar 6.500 meter persegi.

Polisi Salah Pukul Pendemo, Asep Ternyata Sedang COD Jual Beli HP

176 Pasangan di Bawah Umur Mengajikan Dispensasi Nikah di Kota Semarang Hingga Bulan September

Menilik Wisata Negeri di Atas Awan Kaki Gunung Sindoro Temanggung

Sepanjang Januari-Oktober 2020 Ini, Tim Tabur Kejati Jawa Tengah Sudah Berhasil Menangkap 8 Buronan

Lahan itu lantas disewa dan dikelola oleh BUMDes Mantep Desa Dawung. Kembang Desa secara resmi dilaunching oleh Bupati Karanganyar, Juliyatmono pada Kamis (8/10/2020).

Untuk sampai ke Kembang Desa yang berada di Jalan Karanganyar-Matesih, pengunjung membutuhkan waktu sekitar 19 menit dari Alun-alun Karanganyar. Jaraknya sekitar 12 Km.

Kades Dawung, Suyadi mengatakan, dengan adanya Kembang Desa ini dapat menjadi ikon wisata baru di wilayah Kecamatan Matesih. Selain itu juga dapat menampung para pelaku UMKM di wilayah sekitar.

"Agrowisata Kembang Desa ini yang dikembangkan tanaman hortikultura. Ada labu, melon, semangka. Jadi bisa menjadikan daya tarik pengunjung."

"Selain bisa menikmati indahnya bunga celosia, dapat memetik buah dan sayur secara langsung," katanya kepada Tribun-Pantura.com, Minggu (11/10/2020).

Meski baru beberapa hari dilaunching, sebenarnya agrowisata ini sudah dibuka sejak 14 hari lalu.

Suyadi mengungkapkan, pengunjung yang datang bisa mencapai sekitar 2.000 orang saat Sabtu dan Minggu.

Sedangkan saat hari biasa sekitar 700 orang.

Dia berharap, destinasi ini bisa memberikan manfaat untuk orang lain.

Kedepan mungkin ada pengembangan seperti kolam renang atau budidaya anggur.

Mengingat masih dalam situasi pandemi virus Covid-19, pengelola tetap menerapkan protokol kesehatan.

Pengunjung diminta wajib mengenakan masker, di beberapa titik sudah ada fasilitas cuci tangan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Pantura
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved