Liga 1

CEO PSIS Semarang Sebut Pengurus Remuk Semangatnya Karena Liga 1 Tidak Jelas

Penundaan jadwal lanjutan kompetisi Liga 1 2020 yang berlarut-larut mau tidak mau membuat klub harus merugi.

Istimewa
Pemain PSIS Semarang menjalani swab test di halaman DPRD Kota Semarang, Rabu (27/8/2020) 

TRIBUN-PANTURA.COM, SEMARANG - Penundaan jadwal lanjutan kompetisi Liga 1 2020 yang berlarut-larut mau tidak mau membuat klub harus merugi.

Hal ini juga turut dialami PSIS Semarang. Bahkan, menurut CEO Yoyok Sukawi, sejauh ini pihaknya merugi 7,5 miliar rupiah akibat penundaan lanjutan kompetisi.

Pria yang juga anggota DPR RI tersebut mengatakan atas situasi yang ada saat ini, sebetulnya jika kompetisi dilanjutkan atau dihentikan tetap saja klub merugi.

Baca juga: Peserta Uji Klinis Vaksin Covid-19 dari Johnson & Johnson Derita Penyakit Misterius

Baca juga: Pemkab Batang akan Lakukan Penataan Pedagang di Jalan Tol di Atas Awan

Baca juga: Emosi Hanya Gara-gara Disalip Saat Berkendara, Remaja di Blora Keroyok Penyalip Sampai Luka

Bahkan, nilai kerugian bisa lebih dari 20 miliar rupiah.

"Tapi situasinya, lanjut rugi, berhenti juga rugi. Kalau lanjut mungkin kerugiannya lebih besar."

"Kamj tidak tahu situasinya seperti apa. Kecuali kalau dari awal, pada saat bulan Maret dinyatakan berhenti akan memangkas kerugian," kata Yoyok.

"Kerugian selama ini ditanggung pemegang saham dalam hal ini saya. Pemegang PSIS yang tanggung jawab. Karena begitu minus setor modal, setor modal," terangnya.

Meski demikian, Yoyok menyebut yang lebih berat atas penghentian kompetisi saat ini bukan soal jumlah kerugian materiil, namun dari sisi imateriil.

Bukan hanya pemain, pelatih dan official tim lainnya yang kecewa. Pengurus klub pun turut dibuat kecewa karena penundaan kompetisi.

"Pemain, official semangat mereka pasti jadi berkurang. Manajemen nya kan juga manusia. Kalau di PHP terus lama-lama remuk semangatnya," kata pria berusia 42 tahun tersebut.

Apabila kompetisi Liga 1 musim ini tetap dilanjutkan, Yoyok mengaskan tim PSIS siap.

"Sekarang serba sulit. Tapi PSIS tetap siap. Kalau memang Liga jalan lagi pasti kita siap. Tapi pasti dengan kemampuan yang berbeda. Kalau kemarin kita full team, lalu tahap kedua 90 persen, besok mulai lagi ya mungkin kita sak onone saja. Sing penting mlaku," pungkasnya.

Kompetisi Liga 1 2020 harusnya berjalan kembali pada Oktober ini. Namun masalah perijinan membuat kompetisi kasta tertinggi tanah air tersebut tertunda hingga November mendatang. Bahkan bukan hanya kompetisi Liga 1. Kompetisi Liga 2 yang seharusnya bergulir mulai 17 Oktober turut mengalami penundaan.

Adapun pada Selasa (13/10) kemarin, PSSI, PT. Liga Indonesia Baru (LIB) beserta klub peserta kompetisi menghadiri Extraordinary club meeting yang berlangsung di Jogjakarta. Rapat tersebut membahas soal bagaimana nasib kompetisi musim ini.

Hasilnya, seluruh klub sepakat untuk kompetisi Liga 1 berjalan kembali. Meski demikian, hal itu masih menunggu rekomendasi dari kepolisian.

Baca juga: Pulang Kerja Dapati Istri Berdua di Kamar Bersama Lelaki Lain, Pria Asal Lumajang Tikam Tetangganya

Baca juga: Togel Semakin Marak Semenjak Covid-19, Ada Kecurigaan BLT Justru untuk Beli Nomor

Baca juga: Harga Emas Antam di Semarang Hari ini, Mengalami Penurunan Rp 8.000 Berikut Daftar Lengkapnya

Halaman
12
Sumber: Tribun Pantura
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved