Berita Nasional

Warga Sebut CCTV Sengaja Dimatikan saat Demo Penolakan UU Cipta Kerja, Begini Sanggahan Pemerintah

Warga net di Twitter ramai memperbincangkan dugaan CCTV yang sengaja dimatikan saat aksi penolakan omnibus law UU Cipta Kerja.

Editor: Rival Almanaf
Tribunpantura.com/Indra Dwi Purnomo
Ribuan orang melakukan unjuk rasa menolak UU Cipta Kerja yang berlangsung di Kantor DPRD Kota Pekalongan, Jawa Tengah diwarnai kericuhan, Kamis (8/10/2020) siang. 

TRIBUN-PANTURA.COM - Warga net di Twitter ramai memperbincangkan dugaan CCTV yang sengaja dimatikan saat aksi penolakan omnibus law UU Cipta Kerja.

Seperti diketahui memang sejumlah kamera pemantau atau CCTV disebut mati saat aksi unjuk rasa penolakan omnibus law Undang-Undang Cipta Kerja pada Rabu (13/10/2020) kemarin.

Adapun CCTV yang mati seperti CCTV Bundaran HI, Cideng Barat, Flyover Jatibaru, Hasyim Ashari, Medan Merdeka Selatan, Perempatan Abdul Muis, hingga Pramuka Raya.

Baca juga: Neymar Hattrick, Brasil Tundukan Peru 4-2

Baca juga: Draf UU Cipta Kerja Setebal 812 Halaman Diserahkan ke Presiden, Publik Belum Bisa Mengakses

Baca juga: ACT Tegal Beri Suntikan Dana Melalui Program WMUM

Baca juga: Sempat Keluhkan Pandangan Gelap, Seorang Warga Gunungpati Semarang Ditemukan Meninggal Tiba-tiba

Menanggapi hal tersebut, Kepala UP Jakarta Smart City Diskominfotik DKI Jakarta Yudhistira Nugraha mengatakan, CCTV yang mati tersebut karena mengalami kerusakan pada demo sebelumnya.

Selain itu, sebagian CCTV mengalami gangguan jaringan sehingga tak bisa diakses.

Baca juga: Berikut Prakiraan Cuaca BMKG di Pekalongan Raya, Rabu 14 Oktober 2020

Baca juga: Kapolres Kebumen Lakukan Hypnotherapy ke Pelajar Perusuh Unras UU Cipta Kerja

Baca juga: Jadwal Samsat Keliling Kota Tegal 14 Oktober 2020, Buka di Kecamatan Margadana dan 7 Tempat Lainnya

Baca juga: Prakiraan Cuaca di Tegal Raya 14 Oktober 2020, Empat Kecamatan Diprediksi Alami Hujan Ringan

"Beberapa CCTV mati karena mengalami kerusakan pascademo sebelumnya dan ada baberapa jaringan yang mengalami ganguan," ucap Yudhis seperti dikutip dari Kompas.com, Rabu (14/10/2020).

Yudhis membantah tudingan bahwa sejumlah CCTV tersebut sengaja dimatikan oleh Pemprov DKI maupun penyedia layanan.

"Untuk akses CCTV masih bisa diakses khsususnya CCTV Bali Tower melalui Aplikasi Molecool yang diakses melalui JAKI. Tidak ada CCTV yang dimatikan," kata dia. (*)

Sumber: Tribun Pantura
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved