Berita Batang
Bupati Wihaji Sebut BKPM Punya Kompetensi Memfilter Calo Investasi dan Percepatan Perijinan
Sejumlah permasalahan menjadi fokus Pemkab Batang dalam percepatan pertumbuhan ekonomi lewat pembangunan Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB).
Penulis: budi susanto | Editor: Rival Almanaf
TRIBUN-PANTURA.COM, BATANG - Sejumlah permasalahan menjadi fokus Pemkab Batang dalam percepatan pertumbuhan ekonomi lewat pembangunan Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB).
Untuk itu Pemkab Batang terus berkoordinasi dengan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
Koordinasi secara intensif terus dilakukan guna mewujudkan visi percepatan pertumbuhan perekonomian nasional.
Pemetaan permasalahan terkait investor yang kini gencar melirik KITB untuk menanamkan modalnya juga sudah dilakukan.
Baca juga: Truk Angkut 21 Orang Pendaki Gunung Lawu Terguling di Kebun Teh
Baca juga: UMK di Jawa Tengah Tak Boleh Kurang dari Rp 1.798.979
Baca juga: Hasil Tes Acak saat Libur Panjang, Dua Wisatawan Borobudur Positif Covid-19 dari Medan dan Tangerang
Baca juga: Debat Terbuka Pilbup Demak 2020, Netralitas Moderator Jadi Perhatian Bawaslu
Menurut Bupati Batang Wihaji, perijinan serta permasalahan calo investasi menjadi perhatian khusus, dalam pengembangan KITB yang kini menjadi incaran investor.
"Untuk itu kami akan terus bersinergi dengan BKPM, dan mengarahkan semua investasi yang akan datang ke KITB lewat satu pintu yaitu BKPM, baik perijinan, serta melakukan filter terhadap calo investor," paparnya kepada Tribunjateng.com, Sabtu (31/10/2020).
Dilanjutkannya, BKPM sebagai marketing investasi negara sangat berkopenten dalam hal filter serta membantu percepatan masuknya investasi.
"Seperti instruksi dari Presiden Jokowi, tidak boleh ada yang mempersulit investor masuk, misalnya ada permasalahan perijinan harus diselesaikan segera," paparnya.
Bupati Wihaji, menerangkan, Pemda akan membantu BKPM untuk mempercepat perijinan dan melayani calon tenant yang akan masuk ke KITB.
"Antara perijinan dan calon tenant, harus berjalan secara pararel. Kalau perlu, jika ada permasalahan langsung diambil alih BPKM yang punya kewenangan dari daerah hingga pusat," paparnya.
Ia menuturkan, pekan lalu BKPM melakukan koordinasi bersama konsorsium, dan diminta untuk melakukan percepatan pembangunan KITB.
"Percepatan dilakukan karena valon tenant akan segera masuk dan melakukan ground breaking di KITB. Jadi kami harus segera bergegas," ujarnya.
Guna menyambut datangnya calon investor, Bupati Wihaji mengatakan, Pemkab bersama konsorsium harus meyakinkan dan melayani investor secara maksimal.
"Untuk itu joint venture akan dibentuk, dengan nama PT KITB, untuk mengelola dan memenuhi kebutuhan calon tenant yang akan menempati KITB," jelasnya.
Menurut Bupati Batang, PKBM dan konsorsium mengjinkan putra daerah menjabat dalam organisasi struktural.
Baca juga: Di Sleman Pesepeda Diteror dengan Siraman Diduga Air Keras
Baca juga: Serikat Buruh Karanganyar Tetap Meminta Adanya Kenaikan UMK 2021
Baca juga: Jalan Penghubung Warga Perbatasan Semarang-Kendal Terancam Terputus Akibat Longsor
Baca juga: Waspada Hujan dan Badai Guntur, Berikut Prakiraan Cuaca Jawa Tengah dari BMKG Hari Ini
"Direksi PT KITB yang akan diisi oleh putra daerah yaitu direktur utama, direktur marketing, direktur teknik, operasi dan direktur keuangan. Untuk jabatan tersebut pekan depan akan segera kami tunjuk, tugas mereka nantinya di berbagai sektor untuk melayani para investor terkait kesiapan di KITB," lanjutnya.
Bupati Wihaji menambahkan, hingga kinu progres pembangunan di KITB terus dikebut, di mana progres yang sudah terlihat yaitu simoang susun, aksws jalan, serta marketing galeri.
"Yang akan segera rampung adalah marketing galeri, kemungkinan awal November sudah selesai. Marketing galeri tersebut untuk membantu menyiapkan kebutuhan para investor serta pengelola terkait investasi di KITB," imbuhnya. (bud)