Penanganan Corona
17 Pedagang Positif Covid-19, Dinkes Kabupaten Tegal: Bisa Disebut Klaster Pasar Margasari
17 Pedagang Positif Covid-19, Dinkes Kabupaten Tegal: Bisa Disebut Klaster Pasar Margasari
Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: yayan isro roziki
TRIBUNPANTURA.COM, SLAWI - 17 pedagang Pasar Margasari, Kabupaten Tegal, dinyatakan positif Covid-19 berdasarkan hasil tes swab massal di pasar tersebut, belum lama ini.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tegal menyatakan, temuan ini sudah bisa disebut sebagai klaster baru penyebaran Covid-19: Klaster Pasar Margasari.
Adapun tes swab massal di Pasar Margasari tersebut sudah dilakukan sebanyak dua kali.
Baca juga: Pasar Margasari Tegal Ditutup Tiga Hari, Buntut 4 Pedagang Positif Covid-19, Bupati: Kondusif
Baca juga: Daftar Prakerja Gelombang 11 di www.prakerja.go.id, Simak Batas Akhir Pendaftaran dan Kuotanya
Baca juga: Update Covid-19 Kabupaten Tegal: Total 801 Kasus, Dinkes Beri 2 Pilihan Ini bagi Pasien Positif
Baca juga: Begini Cara Mengurus SIM yang Hilang, Bila Terpenuhi Tak Perlu Bikin Baru Lagi
Yaitu pertama sekitar sebulan yang lalu diikuti sebanyak 50 pedagang, dan didapati 5 orang terkonfirmasi positif Covid-19.
Sedangkan tes swab masal kedua, dilaksanakan sekitar seminggu yang lalu diikuti 137 orang, dan ditemukan 12 orang terkonfirmasi positif Covid-19.
Sehingga total ada 17 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 dan saat ini sedang menjalani isolasi mandiri.
"Pada saat penemuan kasus konfirmasi yang pertama, pasar langsung ditutup selama tiga hari."
"Sedangkan untuk yang kedua ini, sementara belum ada wacana untuk menutup pasar. Karena akan dilakukan tes swab massal dulu."
"Intinya pedagang yang terkonfirmasi positif Covid-19 tidak boleh dagang dahulu," ungkap Hendadi, pada Tribunpantura.com, Senin (2/11/2020).
Sementara itu, ditanya mengenai hasil tes swab yang berlangsung di Pasar Kupu Dukuhturi, Hendadi mengatakan, hasilnya belum keluar sehingga belum bisa disebut sebagai klaster pasar.
Terlebih pihaknya juga belum mengetahui apakah ada transmisi lokal atau penularan lokal di area pasar.
Berbeda dengan kasus yang di Pasar Margasari, karena dalam satu pasar sudah ada sekian orang yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Sehingga sudah bisa disebut sebagai Klaster Pasar Margasari.
"Kalau yang pasar Kupu Dukuhturi, kami belum bisa menyebut sebagai Klaster, karena belum ditemukan transmisi lokal."
"Berbeda dengan yang di pasar Margasari kalau ini sudah pasti disebut sebagai Klaster."
"Karena kami belum tahu sumber penularannya dari mana, yang bersangkutan tidak dari luar kota, tidak kontak dengan pasien Covid-19, mereka juga tidak tahu tertular dari mana."
"Sehingga sudah kami anggap sebagai komunitas atau transmisi lokal dan Klaster lokal," paparnya.
Pada kesempatan ini, Hendadi tak lupa mengingatkan masyarakat untuk mematuhi 3 M. Yaitu mengenakan masker, mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak.
Semua upaya sudah dilakukan Pemkab Tegal untuk menekan penyebaran Covid-19, seperti memberikan sanksi pagi pelanggar, dari sanksi sosial dan denda uang nominal tertuntu.
"Terus meningkatnya kasus Covid-19 di Kabupaten Tegal, faktor utama karena ketidakpatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan 3M tadi."
"Terutama yang paling penting yaitu mengenakan masker, jika 3M ini dipatuhi dengan baik insyaallah bisa terhindar dari penularan," tandasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM Kabupaten Tegal, Suspriyanti, melalui Kasi Perizinan Pedagang Pasar, Siti Aminah menambahkan, pihaknya baru akan melakukan koordinasi dengan pihak Dinkes, mengenai langkah yang diambil setelah penemuan pedagang di pasar Margasari terkonfirmasi positif Covid-19.
Karena yang memiliki wewenang dan berhak menutup pasar adalah Ketua Gugus Tugas Covid-19 yang dalam hal ini adalah Bupati Tegal, Umi Azizah.
"Kalau ditanya apakah ada rencana penutupan kembali Pasar Margasari, ya kami belum bisa memastikan. Karena kami baru akan berkoordinasi dengan Dinkes."
"Selebihnya yang berwenang menutup pasar adalah Bupati Tegal, Umi Azizah, yang juga selaku Ketua Gugus Tugas Covid-19," jelas Siti Aminah.
Pihaknya sudah berupaya semaksimal mungkin untuk menekan angka penularan Covid-19 terutama di area Pasar.
Seperti memberikan sosialisasi tentang protokol kesehatan, ketika akan memasuki pasar ada pengecekan suhu, dan disediakan tempat untuk cuci tangan.
Tapi ya tidak dipungkiri, prakteknya di lapangan ada saja masyarakat yang masih bandel tidak mematuhi. Jadi pedagang sudah tertib protokol kesehatan, tapi ternayata pembelinya tidak.
"Kalau kasus yang di pasar Kupu, itu bukan dari pedagangnya. Jadi ada warga yang meninggal karena Covid-19, seharusnya kan tidak boleh diadakan tahlilan. Tapi ternyata malah mengadakan, akhirnya yang ikut tahlilan di swab."
"Nah hasilnya ada beberapa warga yang positif, dan mereka juga sudah keliling ke Pasar Kupu dan tidak mengenakan masker."
"Jadi runtutannya seperti itu, akhirnya dilakukan tes swab masal acak dan ditemukan pedagang yang positif Covid-19," terangnya. (dta)
Baca juga: Begini Cara Dapatkan Token Listrik Gratis November 2020 Melalui Website PLN maupun WhatsApp
Baca juga: Roma vs Fiorentina: Serigala Ibu Kota Menang Berkat Assits Kiper dan Gol Eks Pemain Barcelona
Baca juga: Kabar Gembira, Dibuka: Rekrutmen Tamtama TNI AU 2021, Berikut Syarat Pendaftarannya
Baca juga: Dua Petani Batang Korban Robohnya Tower SUTET Dirawat di Rumah Sakit, Begini Respon PLN