Bisnis dan Keuangan
Realisasi Investasi di Jateng Capai Rp37,53 Triliun Per Januar-September 2020, Ini Rinciannya
Realisasi Investasi di Jateng Capai Rp37,53 Triliun Per Januar-September 2020, Ini Rinciannya
Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: yayan isro roziki
TRIBUNPANTURA.COM, SEMARANG - Realisasi investasi Provinsi Jawa Tengah hingga triwulan ketiga atau dari Januari hingga September 2020 mencapai Rp37,53 triliun.
Jumlah capaian ini baik dari investasi penanaman modal asing (PMA) sebanyak Rp14,73 triliun (2.115 proyek) dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebanyak Rp22,79 triliun (5.786 proyek).
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jateng, Ratna Kawuri menuturkan dengan realisasi ini maka investasi ke Jateng penanaman modal asing peringkat kedelapan secara nasional.
Baca juga: Tommy Soeharto Pernah Pesan Arit di Semarang, Terungkap Ini Sosok Pandai Besi yang Membuatnya
Baca juga: Proyek GOR Indoor Batang Senilai Rp13,6 Miliar Molor, PPK: Terlambat, Progresnya Baru 24 Persen
Baca juga: Barcelona vs Dynamo Kyiv: Koeman Mau Segera Matikan Mesin Messi, Ini Rencana Sebenarnya
Baca juga: Karyawan Mini Market di Semarang Tenggak Pembersih Porselen, Tubuh Membiru Tertelungkup di Toilet
"Sedangkan penanaman modal dalam negeri, Jateng peringkat kesembilan," kata Ratna di kantornya, Selasa (3/11/2020).
Menurutnya, dari capaian tersebut membuat target investasi hingga triwulan ketiga yang ditetetapkan sebesar Rp26,99 triliun terkejar, bahkan melebihi atau 139 persen.
Karena dampak pandemi, capaian itu lebih sedikit dibandingkan capaian tahun sebelumnya pada periode sama hingga triwulan ketiga.
Pada 2019 hingga triwulan ketiga tercatat angka Rp59,50 triliun melebihi target Rp47,42 triliun.
Peringkat Jateng masih di bawah provinsi lain di antaranya Jawa Barat, Jawa Timur, DKI Jakarta, Kepulauan Riau, Banten.
Sementara, realisasi investasi hingga triwulan ketiga 2020 tersebut berhasil menyerap tenaga kerja sebanyak 129.560 orang.
Lebih banyak dibandingkan 2019 pada periode sama yakni sebanyak 114.743 orang baik dari tenaga kerja dalam negeri maupun tenaga kerja asing.
"Kabupaten Batang menyerap investasi PMA paling tinggi dengan 357 ribu dolar AS. Diikuti Jepara, Kota Semarang, Brebes, Kendal, dan Pati," jelasnya.
Ratna menyebut sektor usaha listrik, gas, dan air (energi) jadi investasi favorit PMA dengan realisasi investasi 692 ribu dolar AS paling diminati di masa pandemi Covid-19 ini.
Kemudian, diikuti sektor industri tekstil (112 ribu dolar AS), barang dari kulit dan alas kaki (66 ribu dolar AS), jasa lainnya (22 ribu dolar AS), dan sektor lainnya.
Berdasarkan negara asal, aliran modal umumnya berasal dari Jepang lalu disusul Korea Selatan, Singapura, Taiwan, Tiongkok, British Virgin Island, dan sebagainya. (mam)
Baca juga: Beredar Kabar Muncul Klaster Ponpes di Slawi, Begini Penjelasan Dinkes Kabupaten Tegal
Baca juga: Ganjar Tunjuk Kepala Bappeda Prasetyo Aribowo sebagai Plh Sekda Jateng
Baca juga: Oknum Anggota TNI Diduga Terlibat Penembakan Pendeta Yeremia di Papua, Begini Tanggapan Pimpinan DPR
Baca juga: Rencana UMK Blora hanya Naik Rp 60 Ribu pada 2021