Berita Semarang
Keluarga Sopir Truk Asal Semarang yang Disangka Hina Polisi Angkat Bicara: Kenapa Harus Dipenjara?
Keluarga Sopir Truk Asal Semarang yang Disangka Hina Polisi Angkat Bicara: Kenapa Harus Dipenjara?
Penulis: iwan Arifianto | Editor: yayan isro roziki
TRIBUNPATNURA.COM, SEMARANG - Sopir truk warga Kota Semarang Joko Ristiawan (32) kini terpaksa mendekam di ruang tahanan Polresta Sidoarjo lantaran tersandung kasus Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).
Ayah tiga anak tersebut dituding menghina polisi selepas mengunggah video beserta kalimat tak pantas terhadap aparar penegak hukum sebagai pengemis berseragam melalui akun media sosial Facebook miliknya: Joko Umbaran Unyil.
Keluarga Joko pun mempertanyakan mengapa sopir truk itu harus dipenjara, serta kasusnya tidak diselesaikan secara kekeluargaan saja.
Baca juga: Terdakwa Suap PDAM Minta Sekda Kudus dan Plt Bupati Dihadirkan dalam Sidang, Ini Alasannya
Baca juga: 2 Gadis di Bawah Umur Jadi Korban Asusila 4 Pemabuk, Polisi: Korban dan Pelaku Kenal di Facebook
Baca juga: 21.621 Orang Jajaran Penyelenggara Pilbup Pekalongan Jalani Rapid Test, KPU: Langkah Awal
Baca juga: Atletico vs Barcelona: Luis Suarez Ikrarkan 1 Sumpah-Janji Jelang Pertarungan Hadapi Messi
"Postingan di Facebook itu sudah dihapus Joko selang dua jam setelah dia mengunggahnya," ujar kerabat Joko yang enggan disebutkan identitasnya kepada Tribunpantura.com di Kelurahan Trimulyo, Genuk, Kota Semarang, Selasa (10/11/2020).
Kerabat korban tersebut mengungkapkan, Joko terbawa emosi saat ditilang petugas.
Penyebab Joko ditilang karena dinilai muatan truknya over load.
Emosinya muncul lantaran petugas membuang surat tilang yang diberikan kepada Joko.
Lantas Joko marah kemudian mengambil handphonenya dan merekam kejadian itu.
Dalam video tersebut Joko mempertanyakan kenapa petugas membuang surat tilang tersebut dan perbuatan seorang petugas yang menginjak kakinya.
"Kalau petugas tidak membuang surat itu mungkin Joko tidak tersulut emosi."
"Lepas dari kejadian itu, Joko menyesal buktinya dia menghapus postingan tersebut," bebernya.
Namun langkah Joko menghapus postingan tersebut sudah terlambat pasalnya pihak Kepolisian melihat postingan itu.
Kemudian melakukan tangkapan layar yang menjadi bukti dalam kasus tersebut.
Kerabat Joko tersebut melanjutkan, terakhir bertemu dengan Joko pada 27 Oktober 2020.
Kondisinya sehat dan mengaku menyesal telah mengunggah kejadian tersebut.
"Dia menyesal sekali, apalagi harus meninggalkan anak istrinya tanpa bisa memberikan nafkah," paparnya.