Berita Tegal
Pemkot Tegal Diminta Terapkan PSBM Karena Covid-19 Terus Melonjak
Pemerintah Kota Tegal diminta untuk segera menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Mikro (PSBM)
TRIBUN-PANTURA.COM, TEGAL - Pemerintah Kota Tegal diminta untuk segera menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Mikro (PSBM)
Permintaan itu disampaikan oleh anggota DPRD Kota Tegal dari Fraksi PAN Nur Fitriani Kamis (12/11/2020).
Hal itu karena kasus positif Covid-19 yang menimpa warga Kota Tegal dan luar daerah yang dirawat di Kota Tegal mencapai total 839 orang.
Baca juga: Pertamina Bantah Penarikan Tabung Biru Gas 12 Kg: Tak Ditarik, tapi Ditukar Tabung Pink
Baca juga: Petugas KPPS dan Linmas Purbalingga Jalani Rapid Test
Baca juga: Perampok Berjaket Ojol Todongkan Pistol di SPBU, Karyawati Ngumpet di Toilet
Baca juga: Seorang Pasien Covid-19 Kabur, DKK Salatiga Minta RSPAW Perketat Pengawasan
"Saya mohon pak wali kota untuk melakukan solusi strategis atas meledaknya kasus Covid-19 sekarang ini. Termasuk terhadap masyarakat yang sedang isolasi mandiri. Kota Tegal perlu melakukan PSBM," kata Nur Fitriani seperti dikutip dari Kompas.com, Kamis (12/11/2020).
Sebagai anggota legislatif, pihaknya tidak memiliki kewenangan dalam fungsi pelaksanaan anggaran pendapatan belanja daerah (APBD).
Untuk itu, Wali Kota Dedy Yon Supriyono diharapkan bisa bekerja lebih maksimal dalam menangani Covid-19.
"Saya mohon keseriusan terhadap kasus yang tidak bisa dianggap enteng," kata dia.
Hal lain yang ia soroti terkait pasien yang sedang menjalani isolasi mandiri.
Dalam menangani ini, tak bisa hanya mengandalkan Jogo Tonggo.
Pemkot Tegal harus hadir langsung membantu mencukupi kebutuhan pangannya.
"Tidak bisa kita hanya mengandalkan Jogo Tonggo yang terkadang tetangga ngasih makan seadanya. Padahal untuk meningkatkan imunitas harus makanan bergizi. Pemkot harus hadir bagi mereka yang isolasi mandiri," kata dia.
Nur Fitriani sendiri mengaku mengetahui bagaimana kondisi keluarga yang sedang dilanda Covid-19.
Di lingkungan kediamannya telah ada 12 kasus positif dengan 1 meninggal dunia.
"Keluarga suami saya ada 7 positif. Ada 1 di ICU, dan 1 di RS yang mulai stabil. Sedangkan 5 isolasi mandiri di rumah ada lansia dan anak anak," kata Ani.
Tak hanya meminta Pemkot, ia juga meminta Ketua DPRD Kusnendro untuk bisa menggelar rapat khusus menyikapi lonjakan kasus yang tak bisa dipandang sepele ini.
"Saya sekaligus sebagai anggota badan anggaran meminta pimpinan DPRD untuk mengadakan rapat khusus tentang pemaparan dan perencanaan penggunaan anggaran Covid-19 yang anggarannya mencapai Rp 10 miliar di belanja tidak terduga (BTT) 2021," kata Ani.
Sementara itu, mengacu data corona.tegalkota.go.id, Kamis (12/11/2020), tercatat total 839 orang positif yang merupakan warga Kota Tegal dan warga luar kota yang mendapatkan perawatan di Kota Tegal
Untuk warga Kota Tegal tercatat ada 637 kasus positif Covid-19.
Baca juga: Terungkap, Otak Pencurian Kabel Tembaga adalah Mantan Rekanan, Begini Respon Telkom
Baca juga: Bupati Batang Berencana Tempatkan Alat Cetak Dokumen Kependudukan di Tiap Desa
Baca juga: Tim E-Sport Udinus Semarang Juarai Ajang Free Fire Nasional: Situasi Itu Tidak Menguntungkan
Baca juga: Program PTSL Kabupaten Tegal Lebihi Target, ATR/BPN Cetak 28.000 Sertifikat Tanah
Rinciannya, 31 dirawat, 207 isolasi mandiri, 364 sembuh, dan 35 meninggal.
Kemudian kasus positif bukan warga Kota Tegal tercatat ada 202 kasus.
Dengan rinciannya 24 dirawat, 47 isolasi mandiri, 89 sembuh, dan 42 meninggal dunia.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Tegal dr Sri Prima Indraswari belum memberikan tanggapan saat dimintai keterangan terkait peningkatan kasus Covid-19 di Kota Tegal. (*)