Berita Batang
Berikan Pelayanan Terkait Potensi Untuk Investor, Bupati Wihaji Minta OPD Lakukan Update Data
Pemkab Batang terus bersiap menyambut pembangunan Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang.
Penulis: budi susanto | Editor: Rival Almanaf
TRIBUN-PANTURA.COM, BATANG - Pemkab Batang terus bersiap menyambut pembangunan Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang.
Selain berkoordinasi dengan BKPM, serta BUMN yang menangani KIT Batang, Pemkab juga mendorong perbaikan berbagai hal.
Tak terkecuali informasi publik di situs milik Pemkab Batang, untuk menarik investor.
Baca juga: Penemuan Mayat di Kamar Kos di Semarang, Korban Sempat Terlihat Telanjang Sebelum Meninggal
Baca juga: Ngevlog di Lawang Sewu Bayar Rp 3 Juta, Begini Klarifikasi Pengelola
Baca juga: Borobudur Marathon 2020 Bakal Diselenggarakan dalam 2 Kategori, Elite Rice dan Virtual Challenge
Baca juga: Surat Suara Tiba, KPU Purbalingga Siapkan Petugas Sortir dan Pelipat
Untuk itu, Pemkab Batang terus berbenah di era digital yang mengharuskan adanya kecepatan informasi.
Bupati Batang Wihaji, pun mengakui hal tersebut, ia menjelaskan informasi terkait potensi Batang harus terus disebar luaskan.
Ia meminta setiap OPD di Batang supaya terus melakukan update data di website masing-masing.
"Banyak investor mencari informasi terkait Batang, baik tenaga kerja atau potensi Batang. Namun website yang ada tidak menyampaikan informasi secara update. Untuk itu saya minta seluruh OPD melakukan update," jelasnya, Sabtu (14/11/2020).
Guna mempercepat hal tersebut, Bupati Wihaji akan menggandeng Undip untuk membuat aplikasi terkait tenaga kerja dan potensi untuk menarik investor.
Baca juga: Tiga Akademisi dari Berbagai Negara Berbagi Ilmu di ICESRE 2020
Baca juga: Titik Api Kembali Muncul di Sisa Kebakaran Pasar Weleri Kendal
Baca juga: Air PDAM di Sebagian Wilayah Kota Bau, Tandon Air Ketumpahan 2.000 Liter Solar, Sutiaji: Disabotase
"Kami tengah bekerja sama dengan Undip untuk membuat aplikasi, tujuannya agar informasi semakin cepat update," paparnya.
Ia menambahkan, teknologi menjadi syarat mutlak kebutuhan smart city maupun smart village.
"Smart memang bukan selalu bergantung pada teknologi, tapi setidaknya lewat teknologi pelayanan masyarakat yang lebih cepat dapat diraih," tambahnya. (bud)