Berita Global

Pulau Berpenduduk Terpencil di Dunia akan Jadi Zona Perlindungan Laut dan Satwa Langka Terbesar

Pulau Berpenduduk Terpencil di Dunia akan Jadi Zona Perlindungan Laut dan Satwa Langka Terbesar. Di Sini Letaknya

Phys
Sepasang gajah laut yang tinggal di Pulau Tristan da Cunha. 

TRIBUNPANTURA.COM - Usaha untuk menyelamatkan keanekaragaman hayati dunia terus dilakukan berbagai pihak.

Kali ini sebuah pulau berpenduduk paling terpencil di dunia akan diubah menjadi zona perlindungan laut terbesar di planet ini.

Proyek ini diinisiasi oleh Pew Charitable Trusts dan Bertarelli Foundation yang kerap melakukan promosi pembuatan cagar alam di seluruh dunia.

Baca juga: Wow! Harga Gas Elpiji di Daerah Ini Capai Rp1,5 Juta Per Tabung, Itu Masih Indonesia?

Baca juga: Ribuan Tamu Pernikahan Anak Rizieq Shihab Berdesakan, Tak Ada Jaga Jarak, Bagaimana Aturan PSBB?

Baca juga: Kendaraan Tanpa Pelat Nomor Tabrak Polisi Lalu Lintas, Pantas Saja Ternyata Pengendara Bawa Ini

Baca juga: Kasus Covid-19 di Kota Tegal Terus Meningkat, Begini Permintaan IDI Kepada Masyarakat

Seperti dikutip dari Phys, Sabtu (14/11/2020) pulau bernama Tristan da Cunha ini memiliki luas sekitar 687.247 kilometer persegi dan terletak di rangkaian pulau di Atlantik Selatan.

Nantinya, pulau tersebut akan menjadi zona larangan tangkap, semua aktivitas penangkapan ikan akan dilarang.

Sehingga, pulau menjadi tempat perlindungan bagi ikan yang hidup di perairan dan puluhan juta burung laut yang memakannya, termasuk di antaranya adalah penguin rochhopper yang terancam punah, elang laut hidung kuning, dan satwa liar lainnya.

Tristan da Cunha memiliki sejarah panjang dalam melindungi lingkungannya, perubahan status ini akan menjadikan penduduk pulau sebagai penjaga zona larangan tangkap terbesar di Samudra Atlantik.

"Komunitas Tristan sangat berkomitmen pada konservasi."

"Laut adalah sumber daya penting, untuk ekonomi dan kelangsungan hidup jangka panjang."

"Itulah mengapa melindungi 90 persen perairan kami dapat memainkan peran kunci dalam menjaga kesehatan lautan," ungkap James Glass, Kepala Pulau Tristan da Cunha.

Tristan da Cunha merupakan negara kepulauan yang ideal sebagai tempat perlindungan.

Dengan status ini, maka pulau akan menjadi zona terlarang terbesar di Samudra Atlantik dan terbesar keempat di dunia.

Tristan da Cunha juga akan membantu mengamankan 30 persen lautan dunia pada tahun 2030.

Perairan di sekitar Tristan da Cunha menjadi tempat makan bagi albartros Tristan.

Sementara menurut Royal Society for the Protection of Birds, pulau tersebut juga menjadi rumah bagi beberapa spesies burung darat yang tak hidup di tempat lain.

Termasuk Wilkins bunting dan Inaccessible rail, burung terkecil di dunia yang tak bisa terbang. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Pulau Terpencil di Dunia Bakal Jadi Zona Perlindungan Laut Terbesar

Baca juga: Viral Video Syur Dokter Bersama Bidan, Fakta Baru Terungkap Sang Dokter Juga Selingkuhi Wanita Lain

Baca juga: Seorang Pria Dihukum Mati Karena Membunuh Istri yang Sedang Hamil dan Anak Kandungnya

Baca juga: Revitalisasi Pedagang Kios Renteng Sragen Belum Ada Kejelasan

Baca juga: Dalam Dua Minggu Warga Kota Semarang Digegerkan 8 Penemuan Mayat, 5 Meninggal Mendadak di Jalan

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved