Berita Semarang

Start Up Ini Lahir di Tengah Kecemasan Pandemi, Salah Satunya FACE.in Asal Semarang

Ide membuat aplikasi bisa berawal dari kejadian-kejadian di sekitar kita. Bahkan seringkali tak terduga.

Editor: Rival Almanaf
Istimewa
Peluncuran startup FACE.in 

TRIBUN-PANTURA.COM, SEMARANG
Ide membuat aplikasi bisa berawal dari kejadian-kejadian di sekitar kita.

Bahkan seringkali tak terduga.

Puti Kayo Gebriecya, misalnya, terinspirasi setelah melihat antrian di Puskesmas yang kurang rapi.

Antrian berjubel, dan kurang tertib.

Baca juga: Jadwal Pelayanan Donor Darah PMI Kota Semarang Minggu 15 November 2020 Buka di Lima Lokasi

Baca juga: Jadwal Samsat Online Keliling Semarang Hari Ini, Sabtu 14 November 2020 Buka di Simpanglima

Baca juga: Jadwal Samsat Keliling Kabupaten Tegal Hari Ini, Minggu (15/11/2020) Ada di Satu Lokasi

Baca juga: Prakiraan Cuaca di Wilayah Tegal Raya Minggu 15 November 2020, Waspada Hujan Ringan Pada Malam Hari

Sementara itu, kadang pasien butuh penanganan cepat tapi kurang mendapat prioritas karena terhalang antrian.

“Penyebabnya kurangnya struktur, sistematika pendaftaran untuk berobat di Puskesmas dan waktu tunggu yang lama,” ungkap Puti dalam acara Webinar Internasional bertema “Merintis Bisnis Ala Mahasiswa” yang diselenggarakan pada Rabu, 11 November 2020, pukul 15.30 WIB.

Atas hal itu, Puti membuat aplikasi online untuk mendaftar berobat tanpa perlu menunggu lama di Puskesmas untuk dilayani sesuai kebutuhan kedaruratannya.

Nama aplikasinya Sikda Optima.

“Aplikasi ini sudah diminati setidaknya 70 puskesmas,” terang Puti.

Selain menghadirkan Puti Kayo Gebriecya, Director PT. TeknoKayo, B.Sc, acara ini juga mengundang pembicara Sripeni Puspasari, Founder Netasia Singapore.

Acara ini diselenggarakan dalam rangka peluncuran FACE.in Universitas PGRI Semarang.

Seturut dengan aplikasi Sikda Optima, pendirian FACE.in pada mulanya juga berawal dari menangkap peluang semasa pandemi.

FACE.in Virtual Meeting Organizer merupakan jasa penyedia fasilitas pertemuan daring dengan fitur yang cukup lengkap dan bervariasi, yang akan membantu pihak-pihak yang ingin melakukan pertemuan secara daring seperti pembelajaran, seminar, pertemuan, dan sebagainya, yang terkendala karena situasi dan kondisi seperti pandemi saat ini.

"Tim ini dikerjakan bersama dosen dan mahasiswa,” terang Mega Novita, Ph.D, dosen Universitas PGRI Semarang.

Baca juga: Gubernur Jakarta Anies Baswedan Batal Hadiri Pernikahan Putri Pimpinan FPI Rizieq Shihab

Baca juga: Usain Bolt Mengaku Akan Kalah Jika Adu Lari Lawan Cristiano Ronaldo, Ini Alasannya

Baca juga: Kisah Indriyani, Istri Prajurit Koarmada II Bantu Ibu Melahirkan Darurat di Pasar Tanpa Alat Medis

Baca juga: Bawa 15 Kilo Sabu, Kurir Sabu Ditembak Polisi Karena Melawan Petugas

Selain Mega, tim ini di antaranya diinisiasi oleh Dian Marlina (dosen), Saptono Nugrohadi (guru), Iswatun Chasanah (mahasiswa pascasarjana), dan Dail Umamil Asri (siswa SMA).

Sedangkan tim yang bergerak pada pengoperasian acara adalah Delimas Isabel, Mustaqfirin, Finka Cindy Antika, Hervinda Kurniawati, Arsha Raulnady Trikusuma.

“FACE.in hadir sebagai respon terhadap pandemi COVID-19 yang memaksa setiap kegiatan yang seharusnya dilaksanakan secara tatap muka harus dilaksanakan secara daring, terutama dalam bidang pendidikan,” ungkap Mega. (*)

Sumber: Tribun Pantura
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved