Berita Batang
Pemkab Batang Gelontor Rp1,3 Miliar untuk 4.800 Tenaga Kerja Bersihkan Sungai, Ini Kata Wihaji
4.800 Tenaga Kerja di Batang Dikerahkan untuk Bersihkan Sungai, Wihaji: Antisipasi Banjir
Penulis: budi susanto | Editor: yayan isro roziki
TRIBUNPANTURA.COM, BATANG - Ribuan orang dilibatkan dalam program padat karya yang digagas Pemkab Batang.
Program tersebut digelar selama 25 hingga 30 hari, untuk membersihkan dan normalisasi sungai sepanjang 4,8 kilometer yang ada di Kecamatan Batang.
Dalam pelaksanaannya, Pemkab Batang menggelontorkan dana Rp1,3 miliar, untuk membayar para pekerja.
Baca juga: Milad ke-108 Muhammadiyah, Ganjar: Ibarat Perang, Tak Khawatirkan Strategi dan Senjata Musuh
Baca juga: Mengapa Komjen Agus Andrianto Layak Gantikan Kapolri Jenderal Idham Aziz? Begini Analisis Jayanusa
Baca juga: Pelipatan Surat Suara Pilkada Blora 2020 Dimulai, KPU: Kami Targetkan Selesai dalam 4 Hari
Baca juga: Tren Kasus Covid-19 di Jateng Melonjak, Pemprov Siapkan Tambahan Tempat Isolasi dan Ruang ICU
Menurut Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Kabupaten Batang, Suprapto, 4.800 orang dari masyarakat sekitar sungai akan dilibatkan.
"Dalam kegiatan padat karya normalisasi sungai, warga akan dilibatkan dalam dua pekerjaan dengan total anggaran Rp1,3 miliar," paparnya, Kamis (19/11/2020).
Dipaparkannya, normalisasi sungai di wilayah Kecamatan Batang, akan dikerjakan beberapa kelompok.
"Setiap kelompok kerja, akan diisi 15 hingga 23 orang, jadi dalam sehari akan menyerap 160 tenaga kerja. Kalau selama 20 sampai 30 hari, sebanyak 4.800 tenaga kerja akan terserap," jelasnya.
Sementara itu, Bupati Batang Wihaji, yang ikut berjibaku dalam program padat karya normalisasi sungai di Kecamatan Batang, menuturkan, padat karya sebagai upaya antisipasi banjir karena pendakalan sungai.
"Karena dangkal, saat musim hujan datang, sungai di wilayah Kecamatan Batang debit airnya nya naik. Untuk itu padat karya dijalankan," ujarnya.
Ia menerangkan, upah pada program padat karya untuk masyarakat selama empat jam Rp75 ribu, serta uang makan Rp10 ribu.
"Kami rasa padat karya lebih hemat dan efektif untuk meminimalisir banjir karena pendangkalan sungai dampak dari banyaknya sampah," tambahnya. (*)
Baca juga: Banyak Seniman dan Industri Kreatif, Kemiri Diproyeksikan Jadi Desa Seni dan Budaya di Batang
Baca juga: Apes! Jambret Mencoba Kabur dari Kejaran Warga Justru Menabrak Patorli Polisi
Baca juga: Sebut IDI Kacung WHO, Jerinx SID Divonis Hakim Penjara 1 Tahun 2 Bulan dan Denda
Baca juga: Komika Mamat Alkatiri Skak Mat Mumtaz Rais, Netizen: Jleb . . . Tembus Hati, Bikin Ego Terkapar