Berita Semarang

Update Virus Corona di Kota Semarang, Jumat 20 November 2020, Ada 516 Kasus Aktif

Kasus Covid-19 aktif di Kota Semarang berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Semarang hingga Kamis (19/11/2020) pukul 16.00.

Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: Rival Almanaf
shutterstock
Ilustrasi perawatan pasien positif terinfeksi virus corona. 

TRIBUN-PANTURA.COM, SEMARANG - Perkembangan Covid-19 aktif di Kota Semarang berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Semarang hingga Kamis (19/11/2020) pukul 16.00, jumlah kasus aktif sebanyak 516 orang.

Pjs Wali Kota Semarang, Tavip Supriyanto mengatakan, Pemerintah Kota Semarang berupaya menerapkan protokol kesehatan di seluruh tempat baik di ruang publik maupun perkantoran.

Operasi yustisi dan edukasi protokol kesehatan juga terus berjalan untuk menekan kasus Covid-19.

Baca juga: Bujuk Gadis 14 Tahun Agar Mau Diajak Asyik Masyuk di Baturraden, Pemuda 27 Tahun Ditangkap Polisi

Baca juga: Banjir Bandang Terjang Cangkiran Mijen di Malam Jumat, Tembok Perumahan Jebol

Baca juga: Jadwal Samsat Keliling Kabupaten Tegal Hari Ini, Jumat 20 November 2020 Ada di Tiga Lokasi

Baca juga: Prakiraan Cuaca di Tegal Raya Jumat 20 November 2020, Hujan Sedang Sore Hingga Malam

"Kami tadi baru rapat vidcon dengam Menko Maritim. Dua hari ini kasus Covid-19 sudah agak melandai. Kami berupaya terus menerapkan protokol kesehatan," papar Tavip, Kamis (19/11/2020).

Tavip melanjutkan, kasus Covid-19 di Kota Semarang saat ini menyisakan klaster keluarga, perusahaan, dan perkantoran. Sementara, klaster pengajian yang muncul di Manyaran, Semarang Barat, sudah tidak aktif terjadi penularan.

"Sekarang tinggal klaster keluarga, perkantoran, dan perusahaan yang masih kami lakukan tracing. Kami perlu upaya masyarakat untuk menerapakan protokol kesehatan karena setelah libur panjang memang banyak klaster dari perkantoran dan perusahaan," paparnya.

Dia menambahkan, tim yustisi pun telah menyasar kantor-kantor pemerintahan beberapa hari yang lalu. Yustisi ke kantor pemerintahan juga akan terus berjalan hingga kantor kecamatan dan kelurahan. Tak hanya itu, perkantoran swasta juga akan disambangi untuk memastikan protokol kesehatan dijalankan dengan baik.

"Kantor swasta nanti kami menuju ke sana. Termasuk kerumunan-kerumunan di pedagang kaki lima (PKL) akan kami evaluasi karena pandemi ini belum berakhir. Masyarakat sepertinya sudah agak lupa," ujarnya.

Meski masih ada penambahan kasus setiap hari di Kota Semarang, sambung Tavip, tingkat kesembuhan cukup baik, terutama pasien yang dirawat di rumah dinas Wali Kota Semarang. Dia menyebutkan, hampir 30-40 pasien sembuh setiap hari.

Baca juga: Wawali Kota Tegal Didaulat Jadi Anggota Kehormatan Asosiasi Daur Ulang Plastik, Ini Sebabnya

Baca juga: Dewi Sinta Tewas Kunduran Truk, Polisi Ungkap Kronologinya

Baca juga: Belum Terima Pencairan Subsidi Gaji Termin Dua? Begini Penjelasan Menaker soal BLT Pekerja

Baca juga: Razia Mafia, Polisi Tangkap 19 Orang Anggota Sindikat, 1 di Antaranya Kepala Daerah

"Yang masuk ada tapi yang sembuh banyak," ucapnya.

Lebih lanjut, Pemerintah Kota Semarang selalu menyiapkan kebutuhan alat rapid test dan reagen untuk melakukan tracing terhadap kontak erat. Dalam setiap operasi yuatisi protokol kesehatan, pihaknya juga mrlakukan rapid test untuk mengantisipasi lebih dini terjadinya penyebaran Covid-19.

"Dalam pelaksanaan di lapangan begitu operasi ysutisi, kalau reaktif langsung kamis swab, kami tracing," katanya. (eyf)

Sumber: Tribun Pantura
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved