Berita Kriminal

Siswa SMA Ini Dibunuh dan Dirampok Teman Sendiri, Terbongkar karena Saksi DIhantui Rasa Bersalah

Siswa SMA Dibunuh dan Dirampok Teman Sendiri, Terbongkar karena Saksi DIhantui Rasa Bersalah

shutterstock
Ilustrasi polisi menangkap pelaku tindak kriminal. 

TRIBUNPANTURA.COM - Lantaran terus-terusan dihantui rasa bersalah, seorang saksi membongkar kasus siswa SMA dibunuh dan dirampok teman sendiri.

Setelah dinyatakan hilang selama 2 minggu, Abdie Haqim Perdana alias Dedek (15) warga Lubuk Linggau ditemukan tewas terkubur di kebun karet.

Ia ternyata tewas dibunuh dna dirampok oleh temannya sendiri.

Pembunuhan tersebut terbongkar dari seorang saksi mata yang memberanikan bercerita ke keluarga Dedek walaupu dia diancam oleh para pelaku.

Baca juga: Kapolda Jateng, Kapolda Metro Jaya, Kapolda Jabar: 3 Sosok Ini Ramaikan Bursa Calon Kapolri

Baca juga: KIT Batang akan Dapat Suntikan Dana Rp 14 Triliun Lebih, Begini Kata Bupati Wihaji

Baca juga: Deretan HP Harga di Bawah Rp 3 Juta Bulan November 2020

Baca juga: Cetak Gol Terakhir lalu Jatuh Tengkurap di Lapangan, Kronologi Meninggalnya Ricky Yacob

Mayat Dedek ternyata dikubur di sebuah kebun karet di Kelurahan Air Kuti, kecamatan Lubuk Linggau Timur I, Kota Lubuk Linggau.

Polisi pun menangkap empat tersangka yakni AG (18), RR (17), RJS (18), dan AM (27).

Sementara satu pelaku lainnya WA (16) maish buron dan dalam pengejaran polisi.

Pembunuhan terjadi pada Minggu (1/11/2020).

Menurut Angga, paman Dedek, ia terakhir bertemu keponakannya pada Sabtu (31/10/2020) malam.

Keesokan harinya, Minggu sore Dedek pamit ke ibunya untuk main ke rumahnya temannya.

Ia pergi menggunakan motor ibunya karena motornya sendiri belum dipasang plat nomor.

Sejak saat itu, kabar Dedek tak diketahui oleh keluarganya.

"Terus pas hari Minggu (1/11/2020) sekitar pukul 15.00 menjelang sore, dari cerita ibunya, kalau Dedek pamitan mau main. Saat itu Dedek sedang masang plat sepeda motornya."

"Karena sepertinya buru-buru setelah mendapat telpon temannya, Dedek nggak makai motornya sendiri karena platnya belum terpasang, tapi makai motor ibunya," tutur Angga dilansir dari Tribunsumsel.com.

Keluarga pun mencari keberadaan Dedek dan menginformasikan hilangnya korban di media sosial.

Saksi berani berbicara

Kasus tersebut sebut terungkap setelah salah satu mata yang mengetahui peritiwa hilangnya Dedek menemui keluarga siswa SMA tersebut.

Saksi mata bercerita jika Dede bukan hilang tapi dibunuh oleh temannya sendiri.

Selama ini, saksi mata tak berani bercerita karena para pelaku mengancamnya.

Namun karena tak tahan dan merasa bersalah, ia pun menceritakan semua peristiwa tersebut ke keluarga Dedek.

Pihak keluarga kemudian melapor ke kepolisian.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Lubuk Linggau AKP Ismail mengatakan tersangka AG berencana untuk merampok Dede.

AG dan WA kemudian meminta Dedek mengantarkan mereka ke kawasan dekat Bandara Silampari dengan alasan hendak ke rumah bibi tersangka.

Di tengah jalan saat di atas motor, korban ditusuk dengan pisau.

Pelaku kemudian menganiaya korban hingga tewas.

"Korban sempat terjatuh saat ditusuk di atas motor, lalu kedua pelaku ini kembali menganiayanya hingga tewas."

"Korban tewas karena mengalami luka di leher yang parah," kata Ismail melalui pesan singkat, Jumat (20/11/2020).

Setelah korban tewas, kedua pelaku langsung mengambil motor dan ponsel milik korban untuk dijual.

Uang hasil penjualan itu dibagi ke lima tersangka sebelum akhirnya tertangkap.

"Keesokan harinya, tiga tersangka yakni AG, RR, RJS mengubur jasad korban pada tengah malam agar aksinya tidak diketahui," ujar Ismail.

"Otak dari perampokan ini adalah AG yang merupakan teman korban. Motifnya ingin menguasai barang korban," kata Ismail.

Mayat sempat ditinggal di tepi jalan

AL (18) adalah tersangka yang mengeksekusi korban, Dedek.

Ia mengaku menikam punggung dedek dan saat mengetahui Dedek masih hidup, ia melukai leher Dedek.

AL mengaku ia baru pertama kali melakukan tindakan kriminal.

"Setiba di lokasi kejadian AL langsung menusuk Dedek dari belakang sebanyak enam kali, dan AL juga menusuk leher Dedek," kata Wakapolres Lubuklinggau Kompol Rafael Jaya, Selasa.

"Keduanya meninggalkan Jasad Dedek dipiggir jalan," lanjutnya.

Kemudian pada pukul 24.00, AL, RI, dan RJ mengubur jenazah Dedek di kebun karet dekat pagar Bandara Silampari Lubuklinggau. Jaraknya sekitar 30 meter dari lokasi eksekusi pembunuhan Dedek. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Cerita Siswa SMA Dirampok dan Dibunuh Rekannya, Terbongkar dari Saksi yang Bercerita ke Keluarga

Baca juga: Ini Janji Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran setelah Resmi Dilantik: Prinsip Saya Satu . . .

Baca juga: Rekomendasi 15 Hp Harga di Bawah Rp2 Juta November 2020, Berikut Daftar Lengkap dan Ulasannya

Baca juga: Messi Ngebet ke Manchester City, Respon Mengejutkan Pep Guardiola: Bertahan di Barcelona, Leo!

Baca juga: Tiga Orang Penambang Tewas Tertimbun Longsor

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved