Berita Jateng

Kasus Covid-19 Tertinggi di Jateng dari Klaster Keluarga

Akhir- akhir ini kasus penularan virus corona Covid-19 di Jawa Tengah melonjak. Tingginya kasus penularan diduga dari tingginya mobilitas masyarakat.

Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: Rival Almanaf
Tribun-Pantura.com/ Desta
Tes swab massal di Pasar Kupu Dukuhturi Kabupaten Tegal, Kamis (5/11/2020). Adapun tes swab dilakukan karena ditemukan 17 pedagang terkonfirmasi positif Covid-19. 

TRIBUN-PANTURA.COM,SEMARANG - Akhir- akhir ini kasus penularan virus corona Covid-19 di Jawa Tengah melonjak. Tingginya kasus penularan diduga dari tingginya mobilitas masyarakat saat libur panjang pada Oktober kemarin.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menyebut klaster tertinggi di Jawa Tengah yakni dari klaster perumahan atau rumah tangga.

"Testing tinggi, kami terus lakukan tracing. Klaster rumah tangga tertinggi. Di Sragen satu keluara meninggal setelah ada yang bepergian dari luar kota. Kami terus meminta agar dilakukan tracing," kata Ganjar, Senin (23/11/2020).

Baca juga: Bupati Wihaji Akan Masifkan Aksi Wisata Sambil Beramal

Baca juga: Kisah Inspiratif Bupati Tegal, Dulu Pernah Jualan Manisan saat Kuliah di Undip untuk Bantu Orangtua

Baca juga: Progres Revitalisasi Alun-alun Kota Tegal Capai 62 Persen 

Baca juga: Berawan Sepanjang Hari, Berikut Prakiraan Cuaca BMKG di Pekalongan Raya, Selasa 24 November 2020

 

Adanya libur panjang memungkinkan perpindahan satu orang dari zona merah penularan virus corona ke wilayah berzona lain.

Karena itu, Ganjar pun berharap agar libur panjang saat Natal dan Tahun Baru Desember mendatang ditunda.

"Libur panjang harus dihitung, dicek untung ruginya. Ekonomi menggeliat tapi covid tinggi yang dikorelasikan dengan adanya libur panjang. Atau kami yang tidak mampu," ujarnya.

Selain itu, acara- acara yang memungkinkan terciptanya kerumunan, kata dia, untuk bisa dicegah.

Ia pun meminta semua pihak saling menghormati, menjaga, dan kerja sama untuk mencegah penularan virus corona makin meluas.

"Mulai hitung kalender, jadwal kegiatan, coba dicermati. Kira- kira mau ramai- ramai atau tidak, kalau pemerintah inginnya besok tidak ramai- ramai. Perlu libur panjang nggak? Kalau kami libur secukupnya saja," tegasnya.

Di sisi lain, Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah, Yulianto Prabowo, menuturkan lonjakan kasus Covid-19 di Jawa Tengah disebabkan karena liburan panjang pada Oktober 2020.

Penambahan kasus Covid-19 yang paling menonjol usai liburan panjang terjadi di Sragen. Meskipun bukan liburan, namun pemudik dari Jakarta ke Sragen itu membawa virus dan menularkan ke yang lain.

Karena itu, penambahan kasus Covid-19 di Jateng didominasi klaster rumah tangga atau keluarga, lalu klaster pondok pesantren, dan klaster tempat kerja.

Baca juga: Jadwal Samsat Keliling Kota Tegal Selasa 24 November, Buka di Tegal Timur dan 7 Tempat Lainnya

Baca juga: Jadwal Samsat Keliling Kabupaten Tegal Hari Ini, Selasa 24 November 2020 Ada di Tiga Lokasi.

Baca juga: Pemkab Batang Rombak Alun-alun Bawang untuk Perkuat Destinasi Tol di Atas Awan

Baca juga: Jadwal Samsat Keliling Kota Tegal Selasa 24 November, Buka di Tegal Timur dan 7 Tempat Lainnya

"Klaster keluarga mendominasi dengan persentase 32 persen. Kemudian, klaster ponpes 13,9 persen dan sisanya klaster lain," ucapnya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, klaster keluarga juga terjadi di Brebes. Dimana sejumlah keluarga Bupati Brebes, terpapar covid setelah bepergian ke Bromo.

Tidak hanya keluarga, sejumlah pekerja di rumah dinas bupati pun diberitakan terkonfirmasi positif corona.(mam)

Sumber: Tribun Pantura
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved