Berita Wonosobo
Warga Wonosobo Unjuk Rasa, Menolak Kehadiran FPI dan Rizieq Shihab di Sana
Dalam rangka mendukung Polri dan TNI untuk menjaga keutuhan NKRI, puluhan warga yang tergabung dalam aliansi Garda Masyarakat Wonosobo.
Penulis: Saiful Masum | Editor: Rival Almanaf
TRIBUN-PANTURA.COM, WONOSOBO - Dalam rangka mendukung Polri dan TNI untuk menjaga keutuhan NKRI, puluhan warga yang tergabung dalam aliansi Garda Masyarakat Wonosobo Bersatu melakukan unjuk rasa di Taman Plaza Kota Wonosobo, Rabu (25/11/2020).
Dalam aksi tersebut, warga menyuarakan penolakan FPI dan Rizieq Shihab agar tidak masuk ke wilayah Wonosobo.
Aksi dilakukan guna mendukung Polri dan TNI dalam menjaga keutuhan bangsa Indonesia di seluruh penjuru negeri.
Dengan membawa spanduk utama bertuliskan menolak FPI, Rizieq Shihab dan Separatisme di Wonosobo dan Indonesia, aksi juga diwarnai pembakaran poster bergambar Rizieq Shihab.
Beberapa poster lain bertuliskan Rakyat Tidak Butuh FPI, Bubarkan FPI, hingga Bubarkan Radikalisme ikut dibakar.
Baca juga: Dukung Penanganan Corona di Salatiga, UKSW Sediakan Ruang Isolasi
Baca juga: Lulusan Sarjana di Kabupaten Batang Tak Lebih Dari Seribu Orang, Ini yang Akan Dilakukan Pemkab
Baca juga: Zona Kuning Jadi Syarat Mutlak Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka di Kabupaten Batang
Baca juga: Disporapar Kota Tegal Lakukan Penyemprotan Disinfektan Berkala di PAI Tegal untuk Cegah Covid-19
Kordinator aksi, Muhammad Kurnianto mengatakan, unjuk rasa kali ini murni aliansi masyarakat Wonosobo untuk mendukung Polri dan TNI.
Melalui aksi tersebut, pihaknya berharap dukungannya dapat membantu langkah pemerintah daerah Wonosobo berserta Polri dan TNI untuk membekukan perijinan FPI.
"Hari ini kami lakukan aksi dengan membatasi massa karena pandemi Covid-19. Kami dengan tegas menolak FPI masuk ke Wonosobo karena bisa meresahkan masyarakat," terangnya usai aksi.
Kapolres Wonosobo, AKBP Fannky Ani Sugiharto terjun langsung ke lokasi unjuk rasa. Dengan kawalan ketat dari kepolisian, aksi berlangsung tak lama dan segera dibubarkan.
AKBP Fannky mengatakan, demo tersebut berkaitan dengan adanya penurunan baliho Rizieq Shihab yang terjadi di beberapa daerah. Katanya, masyarakat mendukung penuh langkah Polri dan TNI untuk terus menegakkan keutuhan NKRI khususnya di wilayah Wonosobo.
Baca juga: Begini Isi Kritik Edhy Prabowo Kepada Susi Pudjiastuti Sepekan Sebelum Ditangkap KPK
Baca juga: Pasien Covid-19 Meninggal Dunia di Tegal Mayoritas Lansia, Tidak Ada Pasien Anak-anak
Baca juga: 4 Kebijakan Kontroversial Menteri Edhy, Salah Satunya Diduga Jadi Penyebab Ia Ditangkap KPK
Baca juga: Resmi, Pemerintah Buka Seleksi Guru PPPK Tahun 2021
"Ini murni dari aliansi masyarakat Wonosobo," terangnya.
Tak berselang lama setelah Kapolres turun di lokasi, peserta unjuk rasa dibubarkan oleh kepolisian.
AKBP Fannky dengan tegas mengatakan, dalam situasi pandemi Covid-19, semua kegiatan yang mengumpulkan massa di wilayah Wonosobo harus dibubarkan. Pihaknya tetap tegas menegakkan undang-undang kesehatan selama pandemi Covid-19 belum berakhir.
"Kami jelas dengan situasi Covid-19, (aksi) harus kami bubarkan, apapun bentuknya yang mengumpulkan massa. Intinya kita tegakkan pencegahan penyabaran Covid-19," tegasnya. (Sam)