Berita Pemalang
Viral di Pemalang, Pohon Tua di Areal Pemakaman Terbakar, Begini Imbauan Kades
Sebuah pohon tua yang menjulang tinggi besar di areal pemakaman Desa Bojongnangka, Kecamatan Pemalang, Jawa Tengah, tiba-tiba mengeluarkan api.
TRIBUN-PANTURA.COM, PEMALANG - Sebuah pohon tua yang menjulang tinggi besar di areal pemakaman Desa Bojongnangka, Kecamatan Pemalang, Jawa Tengah, tiba-tiba mengeluarkan api.
Bahkan, video tersebut viral di akun Instagram @pemalang.update.
Video yang diposting oleh @fanyfania29 tertulis sebuah pohon besar tiba-tiba terbakar, pohon yang diduga berusia puluhan tahun tsb tiba-tiba mengeluarkan api dan menyala lumayan besar pada menjelang waktu maghrib, belum diketahui apa penyebabnya.
Kejadian tersebut, terjadi Desa Bojongnangka, Kecamatan Pemalang, Jawa Tengah.
Baca juga: Majelis Hakim Tolak Eksepsi Wasmad Penyelenggara Konser Dangdut Viral di Tegal
Baca juga: Penularan Covid-19 di Area Perkantoran Mulai Bermunculan di Kabupaten Tegal
Baca juga: Wisata di Banyumas Ditutup Hingga Desember untuk Pencegahan Virus Corona
Baca juga: Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM Kabupaten Tegal Kelompokan UMKM dalam Berbagai Klaster
Inayah (40) warga Desa Bojongnangka, Kecamatan Pemalang, Jawa Tengah saat dihubungi Tribun-Pantura.com membenarkan kejadian tersebut.
"Betul mas kejadian itu memang ada, kejadian pada Sabtu (14/11/2020) petang, sekitar pukul 17.15 WIB, lalu, di sebuah areal pemakaman pepinden desa setempat," kata Inayah, Kamis (26/11/2020).
Ia menceritakan, awal mula api muncul di pohon tersebut.
Sebelum terbakar, ada orang yang bakar sampah. Tapi, lokasinya membakar agak jauh dari pohon tersebut.
"Pohon besar itu berada di dalam makam, tapi kalau orang yang membakar sampah di luar makam dan berlokasi dekat dengan kali (sungai)."
"Sampah yang dibakar itu merupakan daun-daun yang sudah kering, nah daun yang dibakar itu mengenai pohon bambu."
"Saat pohon bambu yang terbakar itu bunyinya kretek, kretek, kretek seperti petasan di tahun baru."
"Saya sampek kaget dengar suara itu, akhirnya saya keluar dari rumah dan meminta warga untuk memadamkan itu," imbuhnya.
Melihat tersebut, warga langsung berusaha memadamkan api yang terbakar di pohon bambu.
Nah, pada waktu daun bambu terbakar asapnya sampai ke pohon besar yang ada di dalam makam.
"Antara pohon bambu dan pohon besar di dalam makam itu jaraknya agak jauh sekitar 15 meter."
"Tapi kok bisa terbakar, padahal angin tidak terlalu kencang waktu itu. Anehnya lagi mas, nyalanya api itu mati hidup mati hidup, sampek kita memanggil pemadam kebakaran."
"Waktu maghrib api mulai membesar. Pemadam kebakaran langsung memadamkan api tersebut."
"Pemadam datang dua kali di lokasi tersebut, tapi tidak bisa memadamkan. Karena, pohon itu tingginya sekitar 20 meter," tandasnya.
Sementara itu, Kepala Desa Bojongnangka Wahmu menjelaskan, kejadian pohon besar terbakar, memang terjadi di wilayahnya.
"Kejadiannya hari Sabtu sore (14/11/2020). Lokasinya di areal semacam makam pepunden sini."
"Terjadi sore hari dan kita panggilkan damkar, malam sudah padam. Sempat muncul api kembali, namun sudah padam lagi," kata Wahmu.
Wahmu, menuturkan pohon yang terbakar jenis Pohon Barsiah, yang diperkirakan berumur sudah tua hingga ratusan tahun.
Kondisinya pohon juga sudah lapuk, diatasnya banyak ditumbuhi benalu yang kering.
"Setelah kita cari informasi, penyebabnya yaitu adanya warga yang bakar-bakar sampah dari tumpukan sampah kering seperti daun bambu. Lokasinya, agak berdekatan dari pohon yang berumur ratusan tahun itu," tuturnya.
Menurutnya, warga yang membakar sampah dari tumpukan daun bambu tersebut, bukan warganya.
Baca juga: Pengeroyokan Terjadi di Jalan Pahlawan Semarang Dini Hari Tadi, Polisi Temukan Senjata Tajam
Baca juga: Bupati Karanganyar Intip Wisata Jamu di Kabupaten Tegal, Begini Pandangannya
Baca juga: Harga Emas Antam di Semarang Kamis 26 November 2020, Berikut Daftar Lengkapnya
Baca juga: Kepala Daerah di Brebes, Tegal, Pemalang Harus Bekerjasama untuk Bangkitkan Wisata
Hanya saja, mempunyai kebun bambu di lokasi sekitar makam pepunden desa setempat.
"Kebakaran terjadi karena itu, warga yang membakar sampah daun, kemudian merembet. Sempat ada warga yang mengaitkan mistis, tapi itu tidak ada. Intinya, tidak ada hal-hal yang mistik dalam kejadian ini," ujarnya.
Dirinya menambahkan, dengan kejadian ini mengimbau di musim kemarau yang memasuki musim penghujan ini, untuk tidak membakar sampah sembarangan.
"Saya minta kepada seluruh warga, untuk tidak membakar sampah sembarangan. Lebih baik dikubur, untuk dijadikan pupuk kan lebih bagus. Dan pesan saya, jangan dihubung-hubungkan dengan hal-hal yang mistik, lebih-lebih lokasinya memang dikermatkan oleh warga," tambahnya. (Dro)