Berita Semarang
Perdosari Peringati Hari Disabilitas Internasional, Ini Pesan yang Disampaikan Sri Wahyudati
Perdosari Peringatai Hari Disabbilitas Internasional, Ini Pesan yang Disampaikan dr Sri Wahyudati
Penulis: Hermawan Handaka | Editor: yayan isro roziki
TRIBUNPANTURA.COM, SEMARANG - Hari Disabilitas Internasional diperingati setiap tahunnya pada 3 Desember.
Peringatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang disabilitas, menghilangkan stigma terhadap penyandang disabilitas dan memberikan dukungan untuk meningkatkan kemandirian dan kesamaan hak penyandang disabilitas dalam berbagai aspek kehidupan.
Kebiasaan yang salah pada anak bisa berakibat fatal sehingga mengakibatkan kecacatan.
Untuk itu perlu perhatian ekstra dari orang tua dalam mendidik dan mengawasi anak agar tidak melakukan hal-hal yang membahayakan.
Baca juga: Fakta Lengkap Penembakan Bos Tekstil di Solo: Tersangka Adik Ipar Korban, Masalah Tanah Rp26 M
Baca juga: Ratusan Siswa SMK di Jateng Positif Covid-19, Klaster Baru Penularan Corona. Bagaimana Nasib PTM?
Baca juga: Plt Bupati Pekalongan Arini Harimurti Lantik Pj Sekda Bambang Irianto, Ini Pesan yang Disampaikan
Baca juga: 24 Pekerja Pengupas Rajungan di Pati Positif Covid-19, Kades: OTG, Pengusaha Sediakan Rumah Isolasi
Demikian disampaikan Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Rehabilitasi Medik (Perdosri) Jawa Tengah dr. Sri Wahyudati, SpKFR-K.
“kebiasaan yang tidak bagus akan membahayakan anak, karena dampaknya akan menimbulkan cacat sehingga tidak bagus pada usia dewasa,” ujar Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Rehabilitasi Medik (Perdosri) Jawa Tengah dr. Sri Wahyudati, SpKFR-K seusai memberikan bantuan kepada anak difabel di ruang difabel Semar Cakep, kantor kecamatan Semarang Barat, Jumat (4/12).
Wahyudati mencontohkan pada masa pandemi untuk kegiatan belajar anak-anak dilakukan secara daring.
Ia sangat mengharapkan peran dan kerjasama orangtua agar mengawasi anaknya selama proses belajar daring dengan mengamati bagaimana cara duduk di kursi dengan benar sambil melihat Hp sehingga mata anak bisa fokus.
Bukan dilakukan secara tiduran kartena hal ini dapat membahayakan bagi anak, selain terjadi kerusakan pada mata juga bisa terjadi kelengkungan bagian tulang.
Perhimpunam Dokter Spesialis Rehabilitasi Medik Indonesia Cabang Jateng dan DIY (PERDOSRI) sendiri tidak hanya menangani pasien yang cacat sehingga kalau sudah cacat, Perdosri tugasnya mengoptimalkan fungsi, artinya penderita itu bisa beraktifitas seperti yang lain karena kemampuan fungsionalnya dioptimalkan semaksimal mungkin.
“Kalau memang pasien sudah cacat maka bisa mengoptimalkan dengan cara latihan-latihan secara rutin."
"Perdosri juga konsen pada pencegahan dasar artinya tahu akan terjadi kecacatan sehingga pencegahannya melalui beberapa cara diantaranya harus dikenali dahulu penyebabnya dan akan ditangani”, tambahnya
Dalam kesempatan tersebut, Perdosri Jateng dan DIY memberikan bantuan berupa kursi roda yang berjumlah enam buah, Walker dua buah, triport berjumlah dua buah serta 60 sembako yang diberikan kepada pasien yang membutuhkan.
Apalagi saat ini masih dalam pandemic sehingga banyak yang terdampak.
“Tentunya pemberian bantuan itu melalui pemeriksaan dan seleksi sehingga tepat sasaran yang membutuhkan,” pungkasnya. (her)
Baca juga: Tiga Nama Kandidat Sekda Jateng telah Dikantongi Gubernur, Ganjar bakal Pilih Siapa?
Baca juga: Pekik Kalimat Tauhid Ribuan Pelayat Iringi Pemakaman Habib Thohir di Kota Tegal
Baca juga: 3 Pendaki Gunung Prau Tersesat, Banser: Alhamdulillah, Semua Bisa Selamat setelah 8 Jam Pencarian
Baca juga: Cerita Noken Papua, Jadi Google Doodle Hari Ini, Ditetapkan UNESCO Jadi Warisan Budaya Dunia