Berita Semarang

Puluhan Siswa SMK Negeri Jateng Positif Covid-19, Ketua DPRD: Siswa Seharusnya Dipulangkan Dulu

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Tengah, Bambang Kusriyanto meminta agar pemerintah dapat mengkaji kembali pembelajaran tatap muka

Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: Rival Almanaf
shutterstock
Ilustarsi resesi karena pandemi Covid-19 

TRIBUN-PANTURA.COM,SEMARANG- Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Tengah, Bambang Kusriyanto meminta agar pemerintah dapat mengkaji kembali pembukaan pembelajaran tatap muka di masa pandemi ini.

Sebab, sudah ada laporan peserta didik dan pendidik yang terpapar virus corona karena sudah memulai kegiatan pembelajaran langsung di sekolah.

Kondisi itu memunculkan penularan dari klaster sekolah, seperti yang terjadi di Jepara.

Kasus terakhir, terjadi penularan di SMK Negeri Jateng di Semarang. Sehingga sejumlah siswa dinyatakan positif terpapar corona.

Baca juga: Baru 3 Bulan Menikah, Febrianda Diringkus Satres Narkoba Polres Temanggung Karena Nyabu

Baca juga: Instant Karma, Setelah Beraksi Pencuri Kotak Amal Dapati Motornya Dibakar Warga Kudus

Baca juga: Bupati Batang Wihaji Sebut Semangat Berinovasi Tak Boleh Luntur di Tengah Pandemi Covid-19 

Baca juga: Jika Kasus Covid-19 Belum Menurun Pembelajaran Tatap Muka di Banyumas Belum akan Digelar Tahun Depan

Berdasarkan informasi yang diterima, sebanyak 27 siswa SMK Negeri Jateng dilaporkan terpapar virus Covid-19.

22 siswa saat ini menjalani isolasi di Gedung Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD) Srondol Kota Semarang.

Sedangkan lima orang siswa dinyatakan sudah negatif.

"Soal itu, saya sudah mendapatkan laporannya. Kalau SMK Negeri Jateng jadi klaster penyebaran Covid-19 karena banyak siswanya positif, saya minta ditangani dengan baik sampai hasilnya negatif,” kata Ketua DPRD Jateng, Bambang Kusriyanto, Jumat (4/12/2020).

Ia menambahkan, sebagian besar siswa yang terpapar covid merupakan kategori orang tanpa gejala (OTG).

Sehingga, jika tidak ada penanganan cepat, dikhawatirkan penularan semakin meluas.

Saat ini, sekolah yang dikelola Pemerintah Provinsi Jateng ini masih menunggu hasil swab terhadap 196 siswa lainnya.

Diterangkan, semula terdapat delapan siswa yang diketahui mengalami gejala terinfeksi Covid-19.

Semisal flu, batuk, demam, lidah mati rasa, dan hidung tidak bisa mencium.

Dari pemeriksaan swab yag dilakukan Dinas Kesehatan Jateng terhadap delapan siswa tersebut, lima di antaranya terkonfirmasi positif Covid-19.

Setelah itu, dinas terkait memeriksa 34 siswa lainnya. Dan hasilnya 22 siswa positif covid.

Pria yang akrab disapa Krebo ini menuturkan agar proses pembelajaran ditunda sambil menunggu tersedianya vaksin agar seluruh siswa dan guru aman dari Covid-19.

Politikus PDI Perjuangan ini mengharapkan agar pengelola SMK Negeri Jateng segera memulangkan para siswa apabila hasil swabnya sudah negatif.

"Setelah itu, pelaksanaan pembelajaran di SMK milik Pemprov Jateng ini dikembalikan dengan sistem daring."

"Saya minta seluruh siswa dipulangkan dulu tapi dipastikan dulu hasil swab-nya negatif."

"Semua siswa harus dipastikan hasil Swabnya negatif agar tidak menjadi penular bagi orang lain,” jelasnya.

Baca juga: Rampok Nekat Sasar Rumah Mewah di Kabupaten Tegal Diringkus Polisi, Dua Orang Masih Buron

Baca juga: Korban Penembakan Mobil Alphard di Solo Belum Bisa Dimintai Keterangan Karena Masih Trauma

Baca juga: Hasil Agribisnis SMK Maarif NU Nusahada Batang, Tembus Hingga Pasaran Mall Kota Semarang 

Baca juga: Pemkab Batang Bersama TNI Polri Gelar Penyemprotan Disinfektan Serentak di 15 Kecamatan 

Menurutnya, pembukaan sekolah tatap muka, harus ditunda terlebih dahulu. Hal ini semata untuk menekan penyebaran virus.

Sebagai informasi, sebanyak lima sekolah asrama di Jateng sebelumnya melakukan uji coba penerapan protokol kesehatan di sekolah untuk pencegahan penularan virus.

Selain SMK N Jateng di Semarang yang melakukan uji coba, ada juga SMK N Jateng di Pati, Purbalingga, serta SMK Pradita Dirgantara Boyolali dan SMK Taruna Nusantara Magelang.

"Saya minta bersabar dulu, tidak usah kesusu (terburu-buru). Utamakan keselamatan siswa dan guru. Ini juga untuk menekan agar angka positif di Jateng tidak meroket seperti saat ini,” ujar pria yang juga menjabat Sekretaris DPD PDIP Jateng ini.(mam)

Sumber: Tribun Pantura
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved