Berita Batang

Industri Otomotif Mendapat Alokasi Lahan Terbesar dalam Pembanguan KIT Batang, Begini Rinciannya

Industri Otomotif Mendapat Alokasi Lahan Terbesar dalam Pembanguan KIT Batang, Begini Rinciannya

Penulis: budi susanto | Editor: yayan isro roziki
Istimewa
Sejumlah kendaraan berat tengah menyelesaikan pengerjaan tahap pertama Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, yang terletak di Desa Ketanggan, Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang, Kamis (19/11/2020) sore. 

"Dari total 3.100 hektar, otomotif akan menempati 38 persen atau 592 hektar, sedangkan tekstil 20 persen atau 309 hektar lebih."

TRIBUNPANTURA.COM, BATANG - Pembanguan Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang klaster I seluas 3.100 hektar dari total luasan 4.300 hektar direncanakan rampung dan bisa ditempati tenant 2022 mendatang. 

Hingga kini seluas 450 hektar sudah diselesaikan dan siap ditempati tahun mendatang oleh investor. 

Dari data Kemenko Bidang Perekonomian, Klaster I akan disiapkan untuk 5 bidang industri.

Baca juga: Masuk PSN, KIT Batang Bakal Diguyur Dana hingga Rp24,18 Triliun, Begini Tanggapan Bupati Wihaji

Baca juga: BREAKING NEWS: Serang Polisi yang Bertugas, 6 Orang Diduga Pendukung Rizieq Shihab Tewas Ditembak

Baca juga: Polda Jateng Tangkap Penyebar Adzan Jihad, Terungkap Pelaku Terlibat Penipuan Rp125 Juta di Tegal

Baca juga: H-2 Pilwalkot, 2.730 Warga Kota Semarang Belum Rekam E-KTP, Bawaslu: Terancam Kehilangan Hak Pilih

Selain otomotif, tekstil, kimia, dan makanan serta minuman, akan ada lahan untuk industri Information and Communication Technology (ICT) dan elektronik. 

Dijelaskan Arfan, Wakil Direktur Teknik Konsorsium Pembangunan KIT Batang, saat menyambut kedatangan KCC Glass Korea, di gedung pertemuan KIT Batang, lima bidang tersebut sudah ada dalam masterplan pembangunan KIT Batang. 

"Dari total 3.100 hektar, otomotif akan menempati 38 persen atau 592 hektar, sedangkan tekstil 20 persen atau 309 hektar lebih," jelasnya, Senin (7/12/2020).

Dilanjutkannya, untuk industri kimia akan disiapkan lahan mencapai 262 hektar atau 17 persen dari total luasan klaster I. 

"Untuk makanan dan minuman 149 hektar lebih, sedangkan ICT dan elektronik mencapai 241 hektar atau 16 persen dari luasan lahan," ujarnya. 

Ia menambahkan, dalam pembanguan fase pertama seluas 450 hektar ada 12 pengerjaan infrastruktur yang dikerjakan langsung oleh Kemenhub, KemenPUPR, Jasa Marga Semarang-Batang, PLN, PT KAI dan Konsorsium KIT Batang. 

"Pembangunan fase pertama KIT yang menggunakan lahan mencapai 450 hektar, meliputi industrial towship, inovation township dan resort township," tambahnya. (bud)

Baca juga: Juliari Tersangka Korupsi, Video Alasan Gus Dur Bubarkan Kemensos Viral, Begini Sejarahnya

Baca juga: Pengamanan di Polda Metro Jaya Diperketat Jelang Pemeriksaan Rizieq Shihab, Barracuda Disiagakan

Baca juga: Bawaslu Kota Semarang Temukan 145 APK Terpasang saat Masa Tenang, Alami Kendala saat Tertibkan

Baca juga: Jelang Hari Pencoblosan Jajaran Penyelenggara Pemilu di Sumenep Diculik dan Ditodong Pistol

Sumber: Tribun Pantura
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved