Berita Slawi

Bupati Tegal Pantau Pelaksanaan PTM di 3 Sekolah Negeri, Kepsek: Tak Ada Persiapan Khusus

Bupati Tegal Pantau Pelaksanaan PTM di 3 Sekolah Negeri, Kepsek: Tak Ada Persiapan Khusus

Tribunpantura.com/Desta Leila Kartika
Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Tegal yang juga menjabat sebagai Bupati Tegal, Umi Azizah, terlihat berinteraksi dengan siswa saat melakukan pantauan KBM tatap muka di SDN Slawi Kulon 3, Senin (14/12/2020). 

"Tidak ada persiapan khusus, karena kami memang sudah menerapkan prokes. Misalnya, siswa wajib mengenakan masker sebelum masuk ke area sekolah, diukur suhu tubuhnya, mencuci tangan, baru masuk ke kelas dan menjaga jarak minimal 1 meter.

TRIBUNPANTURA.COM, SLAWI - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 di Kabupaten Tegal melakukan pemantauan proses kegiatan belajar mengajar tatap muka siswa SD dan SMP, Senin (14/12/2020).

Dipimpin langsung oleh Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Tegal yang juga menjabat sebagai Bupati Tegal, Umi Azizah, tim memantau tiga sekolah sekaligus.

Adapun sekolah pertama yang dipantau proses KBM tatap muka nya yaitu SDN Slawi Kulon 3, dilanjutkan ke SMP Negeri 2 Adiwerna, dan terakhir di SDN Bogares Kidul 2.

Baca juga: Dinilai Bermasalah, 9 Perguruan Tinggi di Jateng Tak Direkomendasikan Gelar PTM, Mana Saja?

Baca juga: Dampak Kenakan Cukai Rokok 2021, Harga Tembakau Anjlok, Petani di Batang Enggan Menanamnya Lagi

Baca juga: Pemuda-Pemudi Halmahera di Tegal Bagikan 2.500 Masker ke Masyarakat, Begini Apresiasi Jumadi

Baca juga: Hasil Rekonstruksi Polisi: Anggota FPI Pengawal Rizieq Tembak dan Ingin Rebut Senjata Anggota Polri

Saat Bupati Umi memantau ke SDN Slawi Kulon 3, ia sempat berbincang dengan beberapa siswa yang ada di kelas 4 dan 5.

Ia bertanya mengenai bagaimana perasaan siswa selama menjalankan proses pembelajaran di era pandemi Covid-19.

Siswa pun ada yang menjawab lebih senang pembelajaran yang seperti biasa sebelum Covid-19. Ada juga yang mengaku lebih suka sistem pembelajaran yang saat ini sedang berlangsung.

Tak lupa, Umi pun bertanya kepada siswa mengenai kenapa siswa diwajibkan mengenakan masker saat ke sekolah, menjaga jarak, dan wajib mencuci tangan sebelum masuk kelas.

Siswa pun menjawab karena sedang ada pandemi Covid-19, sehingga mereka wajib mematuhi protokol kesehatan 3M.

Jawaban siswa tersebut, membuat Bupati Umi senang dan disambut dengan tepuk tangan oleh tim yang hadir pada kegiatan ini.

Setelah sesi interaksi dengan siswa, Umi beserta rombongan kembali meninjau kelas lain dan area sekolah. Sekitar 15 menit meninjau, Umi akhirnya melanjutkan perjalanan untuk memantau sekolah lainnya.

"Hasil pantauan saya tadi, ya sesuai dengan yang diarahkan oleh pihak Dikbud Kabupaten Tegal, yaitu siswa masuk menggunakan sistem shift, jumlah siswa per kelas juga dibagi menjadi dua, dan saya lihat prokes nya sudah bagus."

"Siswa memakai masker, physical distancing juga terjaga, ya intinya di SDN Slawi Kulon 3 ini penerapan prokes nya baik," jelas Umi, pada Tribunpantura.com, Senin (14/12/2020).

Ditanya apakah kegiatan hari ini termasuk dalam rangka memantau kesiapan sekolah yang rencananya tahun depan mulai aktif KBM tatap muka, Umi mengaku kegiatan pantauan ke sekolah memang rutin ia selenggarakan. 

Bahkan sejak awal ada kebijakan masuk sekolah secara tatap muka diberlakukan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Tegal. 

"Kegiatan KBM tatap muka ini juga ada desakan dari orangtua. Karena mereka merasa tidak mampu memantau anak mereka, jadi malah main kemana-mana karena bosan."

"Sehingga Dikbud Kabupaten Tegal menerapkan kebijakan tatap muka. Namun tetap menyesuaikan dengan kondisi Desa atau wilayahnya masing-masing," ujarnya.

Dalam pelaksanaannya, Bupati Umi menegaskan, tetap memperhatikan kondisi Covid-19 di wilayah masing-masing.

Jadi semisal ditemukan kasus positif Covid-19 di suatu wilayah, maka proses KBM tatap muka nya langsung diliburkan. Diganti dengan pembelajaran Daring atau dari rumah.

"Alhamdulillah untuk di SDN Slawi Kulon 3 ini sudah berjalan demikian. Kami juga melakukan pemantauan secara berkala, termasuk teman-teman dari DPRD," tegasnya.

Sementara itu, Kepala Sekolah SDN Slawi Kulon 3, Sudirno mengatakan, sistem pembelajaran tatap muka di tempatnya dibagi menjadi dua kelompok.

Yaitu kelompok pertama berangkat hari Senin dan kelompok kedua berangkat hari Selasa begitu seterusnya.

Sehingga para siswa di SDN Slawi Kulon 3 dalam satu minggu, pembelajaran tatap muka nya hanya tiga hari, sisanya pembelajaran secara Daring.

"Jika ada siswa yang berasal dari wilayah zona merah, atau yang terdapat kasus Covid-19 maka saya larang untuk berangkat ke sekolah."

"Biasanya ada surat keterangan dari Gugus Tugas Desa, sehingga kami memantaunya dari sana," kata Sudirno.

Dikatakan, sebetulnya hari ini siswa sedang melaksanakan belajar dari rumah (BDR). 

Namun karena ada giat pantauan dari tim Satuan Tugas Covid-19 Kabupaten Tegal, sehingga Sudirno meminta beberapa siswa untuk masuk sebagai percontohan.

Kurang lebih ada 10 kelas yang diminta masuk. Yaitu berasal dari siswa kelas 4, 5, dan 6.

"Tidak ada persiapan khusus, karena kami memang sudah menerapkan prokes yang ditentukan."

"Misalnya, siswa wajib mengenakan masker sebelum masuk ke area sekolah, diukur suhu tubuhnya, mencuci tangan, baru masuk ke kelas dan menjaga jarak minimal 1 meter," tandasnya. (dta)

Baca juga: Ihwal Vaksin Covid-19 Berbayar dan Subsidi Pemerintah, Begini Skema yang Disiapkan Pemerintah

Baca juga: Komnas HAM Minta Keterangan Kapolda Metro Jaya dan Dirut Jasa Marga, Ihwal 6 Pengawal Rizieq Tewas

Baca juga: Bakul Tempe Mendoan di Kebumen Wajahnya Disebut Mirip Syahrini, Akui Ingin Ketemu Istri Reino Barack

Baca juga: Viral Video Pengantin Perempuan Histeris lalu Pingsan saat Resepsi Dihadiri Mantan, Begini Kisahnya

Sumber: Tribun Pantura
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved