Berita Brebes
Mantan Napi Terorisme di Brebes Beri Bansos untuk Puluhan Manula dan Anak Yatim
Matan Napi Terorisme di Brebes Beri Bansos untuk Puluhan Manula dan Anak Yatim
Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: yayan isro roziki
Para mantan napi terorisme tergerak hatinya untuk berbagi rezeki dengan masyarakat --khusunya kaum lansia dan anak yatim-- yang terdampak Covid-19 di Brebes. Sejumlah paket sembako pun dibagikan para eks napi kasus terorisme ini.
TRIBUNPANTURA.COM, BREBES - Sejumlah mantan narapidana terorisme (napiter) di Brebes, Jateng, membagikan bantuan sosial (bansos) untuk masyarakat terdampak Covid-19, khusunya manusia usia lanjut (manula) dan anak yatim, di kabupaten setempat.
Para eks napiter yang tergabung dalam Yayasan Putra Persaudaraan Anak Negeri (Persadani), menggandeng Paguyuban Odong-Odong Golek Pangan (Pogepa) Brebes dan Paguyuban Podomoro, untuk bersama-sama berbagi rezeki.
Diketahui, Yayasan Persadani merupakan wadah bagi mantan napiter, khususnya di wilayah pantai utara (pantura) Jawa Tengah.
Baca juga: Bingung Cari Sangu untuk Istri yang Mau ke Luar Negeri, Unyil Ditangkap Polisi di Brebes karena Ini
Baca juga: Tutup Tahun Pemkab Tegal Kejar Target Realisasi Capaian Pembangunan, Joko: Dishub Terendah
Baca juga: Mengenali Tanda Infeksi Covid-19 Menggunakan Bubuk Kopi, Begini Caranya
Baca juga: Lazio vs Napoli: Elang Ibu Kota Menang 2 Gol Tanpa Balas, Lebih dari Sekadar Tiga Poin
Satu anggota Yayasan Persadani, Woro alias Kisworo, yang merupakan warga Kecamatan Larangan, adalah anggota Pogepa, yang juga tercatat sebagai Ketua Paguyuban Podomoro.
Anggota lainnya, Wartoyo warga Kecamatan Paguyangan tergabung dalam Podomoro sebagai pembina dan anggota Persadani.
Nama lain yang tergabung dalam Yayasan Persadani adalah Kholis, warga Banyumas.
Wartoyo menuturkan, kegiatan yang dilakukan di komplek Embung Larangan, Kabupaten Brebes, ini memberikan bantuan kepada 40 lansia dan 20 anak yatim.
"Kemarin kita memberikan 60 paket bantuan, 40 untuk orang jompo dan 20 untuk anak yatim," kata Wartoyo, dalam keterangan tertulis, Senin (21/12/2020).
Wartoyo yang sebelumnya tersangkut kasus terorisme hendak meracun kantin kantor polisi di wilayah Jakarta itu, mengemukakan kegiatan sosial ini memang timbul dari nurani ia bersama rekan-rekannya.
"Semacam panggilan hati untuk berbagi dengan sesama. Ini juga bukti bahwa kami para mantan napiter bisa berbaur dengan warga masyarakat melakukan hal-hal yang positif,” lanjut mantan napiter yang kerap tampil memberikan sosialisasi dan edukasi bahaya terorisme di sekitaran pantura barat Jawa Tengah ini.

Ia menambahkan, sebulan lalu, tepatnya Sabtu 21 November 2020 siang, komunitas yang sama, khususnya Pogepa juga telah melakukan hal yang sama: berbagi dengan para jompo dan anak yatim.
Lokasinya di salah satu rumah anggota Pogepa di kawasan Ketanggungan Kabupaten Brebes.
Ketika itu, mereka juga memberi bantuan kepada orang jompo maupun anak yatim, berupa paket sembako, uang tunai dan Alquran.
Sementara, Woro menambahkan, pemberian bantuan itu berusaha rutin dilakukan tiap bulan.