Berita Batang
Ihwal Dugaan Ceceran Batu Bara PLTU Batang, Bupati Wihaji: Saya Membela Nelayan Roban Timur
Ihwal Dugaan Ceceran Batu Bara PLTU Batang, Bupati Wihaji: Saya Membela Nelayan Roban Timur
Penulis: budi susanto | Editor: yayan isro roziki
TRIBUNPANTURA.COM, BATANG - Bupati Batang Wihaji instruksikan Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan, Kabupaten Batang segera melakukan pengecekan ke wilayah Roban Timur, Kecamatan Subah.
Hal itu untuk memastikan keluhan para nelayan akan ceceran batu bara yang berdampak pada rusaknya alat tangkap milik nelayan.
Saat ditemui Tribunpantura.com, di Kantor Bupati Batang, ia menegaskan, Pemkab membela nelayan.
Baca juga: Nelayan Roban Timur Keluhkan Rusaknya Alat Tangkap, Diduga karena Ceceran Batu Bara PLTU Batang
Baca juga: Kisah Mama Muda Pengambil Spesimen Swab di Tegal: Dihantui Covid-19, Selalu Khawatrikan Anak
Baca juga: Tanggul di Pantai Sari Pekalongan Selesai Diperbaiki, 10 Hari Pengerjaan Telan Dana Rp200 Juta
Baca juga: Kejutan Jokowi Umumkan Reshuffle Kabinet, Ada 6 Menteri Baru, Gus Tutut Jadi Menag, Risma Mensos
"Untuk itu kami akan melakukan pengecekan dari mana batu bara itu berasal, dan apakah sengaja dibuang atau hanya tercecer," ucapnya, Selasa (22/12/2020).
Dilanjutkannya, jika hal itu mergikan nelayan, Pemkab wajib turun tangan untuk mencari solusi.
"Kami tegaskan kembali, Pemkab membela masyarakat Batang, tak terkecuali nelayan di Roban Timur. Kami akan segera melakukan konfirmasi ke PLTU," tegasnya.
Dikatakan Bupati Wihaji, jika benar ceceran batu bara itu dari PLTU Batang, Pemkab akan melakukan teguran.
"Jika benar dari sana berarti perusahaan tersebut melanggar aturan, karena merugikan nelayan disekitarnya," ucapnya.
Bupati Wihaji menambahkan, selain rusaknya jaring nelayan, Pemkab juga akan meneliti terkiat dampak kesehatan serta lingkungan akibat kejadian tersebut.
"Untuk itu kami akan lakukan pengecekan terlebih dahulu, supaya jelas dampak dan dari mana batu bara itu berasal," tambahnya.
Nelayan keluhkan rusaknya alat tangkap
Sebelumnya diberitakan, alat tangkap ikan milik nelayan di daerah Roban Timur, Sengon, Kacamatan Subah, Kabupaten Batang, acapkali rusak.
Hal itu diduga karena ceceran batu bara menyangkut di jaring yang digunakan para nelayan.
Tal ayal, kondisi tersebut dikeluhan nelayan Roban Timur. Pasalnya tak ada pihak yang mau bertanggung jawab atas kerusakan alat tangkap tersebut.
Para nelayan menduga batu bara yang menyangkut di jaring, merupakan batu bara dari PLTU Batang.