Penanganan Corona

Jateng Tertarik Gunakan GeNose Alat Deteksi Covid-19 Buatan UGM, Ganjar: Sudah Pesan

Jateng Tertarik Gunakan GeNose Alat Deteksi Covid-19 Buatan UGM, Ganjar: Sudah Pesan

Tribunpantura.com/Mamduk Adi P
Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, saat ditemui pada Senin (28/12/2020). 

Provinsi Jateng tertarik segera menggunakan alat deteksi Covid-19 produksi UGM: GeNose. Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, telah menginstruksikan jajarannya untuk memesan GeNose.

TRIBUNPANTURA.COM, SEMARANG - GeNose, alat pendeteksi Covid-19 besutan para ahli dari Universitas Gadjah Mada (UGM) telah mendapatkan izin dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada Kamis (24/12/2020).

Alat yang terbilang murah dan bisa digunakan dalam proses tracing, testing dan treatment ini pun diminati Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Ia pun memerintahkan Dinas Kesehatan Provinsi Jateng untuk memesan alat yang kinerjanya berbasis sampel embusan napas itu.

Baca juga: GeNose Alat Deteksi Covid-19 Buatan UGM, Biaya Tes Murah Hanya Rp15.000, Akurasi Capai 97 Persen

Baca juga: Dua Penambang Pasir di Bengawan Solo Hanyut Terseret Perahunya, BPBD: Ditemukan Tewas

Baca juga: Fortuner Ugal-ugalan Tabrak Xpander hingga Terbalik, Terobos Portal Komplek TNI AU Lanud Iskandar

Baca juga: Begini Cara Pemkot Tegal Bubarkan Kerumunan di Tempat Umum, Bikin Orang Langsung Pergi

"Kami sudah minta untuk pesan. Sudah ada komunikasi antara Dinas Kesehatan Jateng dengan UGM."

"Sudah ada price list-nya juga. Kami akan pakai itu agar surveilans (petugas yang memeriksa covid) bisa melakukan tracing dengan cepat."

"Itu waktunya kan tidak lama, cukup tiga menit sudah ada hasilnya dengan cara sangat gampang," kata Ganjar, dalam keterangan tertulis, Senin (28/12/2020).

Menurutnya, sejak mulai dipresentasikan beberapa bulan lalu, GeNose C19 sudah dinanti realisasinya. Jateng akan memulai dan membeli alat tersebut.

"Ini betul-betul alat buatan anak bangsa, merah putih. Mestinya negara membantu untuk menyebarkan ini karena ini kemudahannya cukup bagus."

"Jawa Tengah akan memulai itu. Kita akan beli," ucapnya.

Alat tersebut, kata dia, nantinya bisa ditempatkan di beberapa lokasi seperti rumah sakit dan tempat keramaian.

Bisa juga ditempatkan di puskesmas yang juga menjadi surveilans.

"Harganya murah. Artinya kabupaten/kota bahkan masyarakat bisa beli."

"Kalau setiap puskesmas memiliki alat ini satu saja maka bisa menjadi alat yang cukup bagus untuk melakukan tracing atau surveilans di level puskesmas," katanya.

Alat ini telah menjalani pengujian di beberapa rumah sakit di Indonesia. Rencananya GeNose akan diproduksi massal pada Januari 2021.

GeNose disebut mampu melakukan pemeriksaan sekitar 120 kali perhari dengan estimasi tiap pemeriksaan sekitar 3 menit dan efektivitas kerja alat selama 6 jam.

Awalnya beredar informasi biaya yang dikeluarkan untuk tes ini hanya Rp25 ribu. Namun, biaya itu hanya biaya bersih pengetesan.

Hasil breakdown terakhir secara rinci kebutuhan tes di setiap pengujian dengan alat itu yakni kisaran Rp60 ribu.

Untuk kebutuhan kantong napas dengan alat penguncinya. Serta setiap 100 kali pengujian juga alat penyaring atau heva filter harus diganti. (mam)

Baca juga: Viral Video Parodi Lagu Indonesia Raya, KBRI Bereaksi Keras, Malaysia Janji Tindak Tegas Pelaku

Baca juga: Serunya Komunitas Tuli Temanggung Berlatih Seni Stensil bersama Graphic Victims

Baca juga: Pengantin Perempuan Saksikan Akad Nikah Via Aplikasi Zoom, Jalani Isolasi karena Positif Covid-19

Baca juga: Polisi Sebut Rapid Test Antigen di Rest Area Efektif Kurangi Arus Kendaraan yang Masuk Jateng

Sumber: Tribun Pantura
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved