Penanganan Corona

Kebutuhan Ruang Isolasi Covid-19 di Semarang Meningkat, Pengusaha Perhotelan Enggan Sumbangkan Kamar

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Semarang batal menggunakan hotel untuk tempat isolasi terpusat.

Editor: Rival Almanaf
TRIBUN JATENG / EKA YULIANTI FAJLIN
Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Moh Abdul Hakam  

Sementara itu, berdasarkan data Pemerintah Kota Semarang dalam laman siagacorona.semarangkota.go.id hingga Rabu pukul 13.40, jumlah kasus positif Covid-19 di Semarang ada 995 kasus.

Sebanyak 716 kasus merupakan warga Semarang dan 279 kasus merupakan warga luar kota.

Baca juga: Dua Terduga Teroris Jaringan JAD Tewas Ditembak Mati Aparat

Baca juga: Ganjar Pranowo Masuk Dua Besar Survei Popularitas Capres 2024 yang Dirilis Vox Populi

Baca juga: Diduga Mencuri, Seorang Pemuda Tewas Dihajar Pemilik Rumah Bersama Satpam

Baca juga: Tottenham Lolos Fina Piala Liga Inggris, Trofi Pertama dari Mourinho?

"Sebetulnya kalau untuk Semarang saja, tempat isolasi cukup. Tapi, ini juga yang pakai daerah hinterland. Jadi, kebutuhan tempat isolasi berapa kami tidak bisa bilang," terangnya.

Selain tempat tidur isolasi, sambungnya, hal penting yang diupayakan oleh Dinas Kesehatan yaitu program bagi pasien agar mereka segera terkonversi negatif. Pihaknya selalu mengupayakan pasien segera sembuh sehingga fast moving bisa terjadi.

"Alhamdulillah, di rumah dinas pasien yang pulang 50-60 orang per hari," imbuhnya. (eyf)

Sumber: Tribun Pantura
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved