Berita Banyumas
Takut Tertular Virus Corona Warga Banyumas Ini Tutup Rumahnya Dengan Pagar Seng, Hingga Pasang CCTV
Agar tidak tertular dari virus Corona, upaya yang biasa dilakukan adalah dengan penerapan 3 M (memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan).
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: Rival Almanaf
TRIBUN-PANTURA.COM, PURWOKERTO - Agar tidak tertular dari virus Corona, upaya yang biasa dilakukan adalah dengan penerapan 3 M (memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan).
Penerapan 3 M rasanya belum cukup bagi Sabar Suharno (45), Warga RT 2 RW 10, Desa Ajibarang Wetan, Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas yang memilih memasang pagar seng keliling dirumahnya.
Ketakutan yang begitu berlebih membuatnya berinisiatif memasang seng berukuran 12 x 9 meter hingga menutup keseluruhan halaman depan dan sampingnya.
Cara ini dilakukannya sudah sekitar dua minggu demi menjaga keluarganya tidak tertular Covid-19.
Baca juga: Transaksi Sabu di Pinggir Jalan Pantura, Warga Weleri Diringkus Satres Narkoba Polres Kendal
Baca juga: Sempat Kecewakan Ibu Karena Jadi Pemulung Setelah Lulus Kuliah, Pria Ini Kini Raih Kalpataru
Baca juga: Tanggapi Naiknya Harga Kedelai di Kabupaten Tegal, Suspriyanti: Kami Sudah Melapor ke Provinsi
Baca juga: Berikut Daftar Jalan di Kota Semarang yang Ditutup Selama PSBB Jawa Bali, Tidak Semua Tutup 24 Jam
Bahkan untuk memantau pergerakan orang luar yang akan masuk dan berlalu-lalang di depan rumahnya, Sabar memasang CCTV di setiap sudut rumahnya.
Jendela-jendela rumah yang langsung menghadap keluar juga ditutup dengan seng.
Untuk kebutuhan makan sehari-hari dia mengaku membeli pada pedagang makanan keliling dari dalam seng dan anaknya biasa membeli makanan secara online.
Dia mengaku akan menutup rumahnya menggunakan seng sampai ada keputusan Corona telah terkendali.
"Dikatakan sumpek, ya sumpek, tapi saya tetap menyediakan ruang terbuka untuk saya berjemur saat pagi hari," ujarnya kepada Tribun-Pantura.com, Jumat (8/1/2021).
Sabar mengungkapkan jika ketakutannya itu bukan tanpa alasan.
Dia berpatokan dengan data yang disuguhkan pemerintah dan kondisi di Banyumas dimana kasus Covid-19 menanjak drastis.
"Setahu saya di desa sini sudah hampir 50 orang yang positif.
Artinya virus ini sangat dekat dan nyata," ucapnya.
Selain karena alasan data jumlah kasus positif semakin banyak di Banyumas, alasan lain adalah karena keinginannya menjaga salah satu anaknya yang akan pergi ke Mesir.
"Dua anak saya hafizd, salah satunya akan pergi ke Mesir dalam waktu dekat ini untuk belajar jadi saya ingin melindungi dia," katanya.
Cara menutup rumah dengan seng agar terhindar dari Corona memang menurut pandangan orang dikatakan unik dan tidak biasa.
Namun menurutnya setidaknya Sabar telah berusaha dengan caranya.
"Saya memang ada ketakutan berlebih dan takut tertular Covid-19.
Kalau bukan warga sekitar saya tidak membukakan pintu, komunikasi saya batasi dengan seng, saya pantau dengan CCTV," terangnya.
Sebelum pandemi melanda, Sabar berprofesi sebagai tukang sulap keliling di Banyumas.
Namun karena saat ini dia lebih banyak beraktifitas di dalam rumah, Sabar beralih profesi menjadi seorang Youtuber.
Profesi tukang sulap selama 12 tahun dia hentikan dan memilih mengembangkan channel Youtube miliknya.
"Ada lima kanal Youtube yang saya kembangkan
Alhamdulillah dari April lalu, penghasilan terbesar saya perbulan mencapai Rp 10 juta dari Youtube itu," ujarnya.
Channel Youtubenya berisi tentang ramalan kartu tarot, zodiak, dan konten misteri.
Hari-harinya dihabiskan untuk membuat konten Youtube tentang kartu tarot dan ramalan zodiak.
Channel Youtubenya sendiri Pak Sabar Suharno sudah memiliki 90 ribu subscriber.
Karena banyaknya subscriber itu banyak orang yang komentar ingin diramal kehidupannya.
Hingga dia memanfaatkannya dengan pula membuka jasa konsultasi secara online.
"Kanal saya Sabar Misteri dan Sabar Tarot. Itu yang menghasilkan uang.
Seluruhnya dilakukan dari dalam rumah, dibuat di hp saya edit sendiri dibantu ponakan juga," jelasnya.
Baca juga: Kapolri Terbitkan Telegram, Kerahkan Personel untuk Penegakan PSBB Jawa Bali
Baca juga: Harga Emas Antam di Semarang Hari ini, Mengalami Penurunan Rp 2.000 Berikut Daftar Lengkapnya
Baca juga: Kepemimpinan Wasit di Laga Juve vs Milan Dikritisi, Pengadil Dapat Nilai 4 dari 10
Baca juga: Diguyur Hujan Ringan Malam Hari, Berikut Prakiraan Cuaca BMKG Kabupaten Batang Jumat 8 Januari 2020
Terlepas dari cara dia membatasi diri menutup rumah dengan pagar seng agar tidak terhindar dari Corona di respon biasa saja oleh ketua RT tempatnya tinggal.
Bahkan penghasilannya melalui Youtube digunakannya untuk membeli telur dan membagikannya untuk warga sekitar.
Meskipun memang diakuinya ada satu, dua warga yang menilai caranya berlebihan.
Yang dia lakukan adalah menjelaskan kepada tetangganya jika ini untuk kebaikan bersama.
"Saya tidak mengambil pusing dengan tudingan negatif dari tetangga," tuturnya. (jti)