Penanganan Corona

Ini Kelebihan Ponpes di Jateng, Bisa Jadi Lumbung Donor Plasma Konvalesen untuk Pasien Covid-19

Ini Kelebihan Ponpes di Jateng, Bisa Jadi Lumbung Donor Plasma Konvalesen untuk Pasien Covid-19

Tribunpantura.com/Mamduk Adi P
Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin). 

TRIBUNPANTURA.COM, SEMARANG - Klaster penularan virus corona Covid-19 terjadi di sejumlah pondok pesantren (ponpes) di Jawa Tengah beberapa waktu silam.

Klaster ini tidak hanya menjadi bencana, tetapi juga sekaligus membawa berkah.

Ya, pondok pesantren bisa menjadi lumbung plasma konvalesen.

Baca juga: Plasma Darah Penyintas Covid-19 Percepat Penyembuhan, Ganjar Ajak Masyarakat Berdonor Darah

Baca juga: Ini Syarat Donor Plasma Konvalesen yang Dapat Picu Tingkat Kesembuhan Pasien Covid-19 Tinggi

Baca juga: Kontrovesri Airlangga Hartarto Positif Covid-19 Tak Pernah Diumumkan, Kini Donasi Plasma Konvalesen

Baca juga: 8 Orang yang Disuntik Vaksin Covid-19 di Jateng Alami Efek Samping, Ini yang Mereka Rasakan

Sekretaris Rabithah Ma' ahid Islamiyah (RMI) Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah, Abu Choir menuturkan banyaknya penularan covid di ponpes menjadi kelebihan tersendiri, setelah para pasien sembuh.

Ada hikmah di balik semua bencana.

"Mereka bisa jadi kantong plasma. Ini tentu hal yang positif," kata Abu Choir, Selasa (19/1/2021).

Menurutnya, banyak kasus orang terpapar covid mencari plasma, namun sangat sulit sekali menemukan pendonor.

"Di pondok itu kan jelas orangnya. Lengkap by name by address."

"Ini mungkin bisa dinaikan menjadi program atau kebijakan di pemerintah provinsi," jelasnya.

Hal senada juga disampaikan Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin Maimoen.

Gus Yasin, panggilannya menuturkan telah berkomunikasi dengan Forum Komunikasi Pondok Pesantren terkait donor plasma darah untuk kesembuhan pasien Covid-19 itu.

"Mereka siap untuk mendonorkan darahnya. Apalagi anak pondok pesantren relatif masih muda."

"Kita akan memberi edukasi dan berkoordinasi supaya santri melakukan donor plasma konvalesen," tutur Gus Yasin dalam keterangan melalui video yang dikutip Selasa.

Edukasi yang dilakukan, kata dia, agar calon pendonor memahami persiapan yang dilakukan sebelum menyumbangkan plasma darah.

Pertama, calon donor harus sudah dinyatakan sembuh dari Covid-19 dengan hasil tes PCR negatif.

Selain itu, donor juga tidak memiliki gejala Covid-19 selama 14 hari setelah dinyatakan sembuh.

Donor juga tidak memiliki penyakit bawaan atau komorbiditas dan dinyatakan sehat.

Sumber: Tribun Pantura
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved