Jateng di Rumah Saja

Gerakan Jateng di Rumah Saja, Pedagang Solo: 2 Hari Tutup Pas Ramai-ramainya, Kurang Cocoklah

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo Canangkan Gerakan Jateng di Rumah Saja, Pedagang Solo: 2 Hari Tutup Pas Ramai-ramainya, Kurang Cocoklah

Tribunpantura.com/Sholekan
Seorang pedagang di Pasar Ngudi Rejeki Gilingan, Banjarsari, Solo ketika merapikan dagangannya, Rabu (3/2/2021). 

TRIBUNPANTURA.COM, SOLO - Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, mencanangkan gerakan 'Jateng di Rumah Saja' selama 2 hari: Sabtu dan Minggu, guna menekan laju penularan Covid-19.

Gerakan ini menuai pro-kontra di masyarakat. Sejumlah pejabat atau tokoh masyarakat mendukung gerakan ini, tapi tak sedikit elemen masyarakat yang tak menyetujuinya.

Putri Purnama Sari, satu di antara pedagang di Pasar Ngudi Rejeki Gilingan, Banjarsari, Solo mengaku tak setuju dengan gerakan Jateng di Rumah Saja.

Jateng Sepi Lockdwon 2 Hari di Rumah Saja Usulan Gubernur Ganjar, Seperti Apa?

Pemkot Tegal Siap Sukseskan Program Jateng di Rumah Saja

Masruhan Minta Ganjar Perhatikan Dampak Sosial Penerapan Program Jateng di Rumah Saja

Asosiasi Pedagang Pasar Tolak Gerakan Jateng di Rumah Saja, Sebut Ada Cara Lain yang Lebih Humanis

Ia mengaku akan merugi dengan adanya kebijakan Gerakan Jateng di Rumah Saja, yang akan berlaku pada, Sabtu-Minggu (3/2/2021). 

Pedagang asal Kota Solo itu mengungkapkan, justru pada Sabtu dan Minggu merupakan hari di mana pasar sedang ramai pembeli.

"Kalau disuruh tutup 2 hari sangat merugikan. Apalagi Sabtu-Minggu itu kan pasarnya lumayan agak ramai," ucapnya, Rabu (3/2/2021). 

Menurut pedagang pakaian dan tas itu, selama pandemi, apalagi selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sangat berdampak pada hasil penjualannya. 

"Apalagi sampai saat ini yang ramai Sabtu-Ninggu. Kalau ditutup Sabtu-Minggu ya kurang setuju. Kurang cocok lah," jelasnya. 

Perempuan yang sehari-hari berjualan secara offline itu mengaku pasrah dengan adanya Surat Edaran (SE) yang ditandatangani Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pada, Selasa (2/2/2021) itu. 

"Kita jualan langsung, jadi apa yang dijual di sini kita dasar setiap hari yang dijual. Jadi tutup total, sama sekali tidak ada pemasukan selama 2 hari," ungkapnya. 

Sementara, Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo menyampaikan, pihaknya akan tetap memberikan izin bagi warganya yang sudah kadung menyebar undangan hajatan. 

"Kasian lah warga saya yang sudah nyebar undangan hajatan di hotel. Kita beri kesempatan, namun tetap dengan pembatasan tamu," ucapnya. 

Akan tetapi, menurut Rudy, warga yang sudah kadung punya hajat harus minta surat izin lagi. 

"Jadi kita rekomendasikan, karena ya sudah Sabtu-Minggu wis kentheng-kentheng (sudah hampir hari H)," ungakapnya. 

Rudy menyampaikan, dia kasin kepada warganya bila pelaksaan hajatan pada Sabtu-Minggu harus ditunda. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Palu
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved