PPKM Jawa Tengah
Jateng Sepi Lockdwon 2 Hari di Rumah Saja Usulan Gubernur Ganjar, Seperti Apa?
Jateng Sepi Lockdwon 2 Hari di Rumah Saja Usulan Gubernur Ganjar, Tak Ada Aktivitas, Toko Tutup, Seperti Apa?
PPKM dinilai tak terlalu berhasil menekan penularan Covid-19. Gubernur Ganjar mengusulkan gerakan Jateng di Rumah Saja. Jateng sepi, di mana warga diminta berdiam diri di rumah pada akhir pekan: Sabtu dan Minggu.
TRIBUNPANTURA.COM, SEMARANG - Pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jawa Tenga (Jateng) menunjukkan hasil yang belum optimal. Pandemi Covid-19 tetap 'ngamuk'.
Jumlah kasus aktif tetap meningkat. Secara nasional, mencapai angka satu juta kasus.
Di Jateng, kasus aktif covid rata-rata mendekati seribu.
Baca juga: Cara Mudah Dapatkan Listrik Gratis Bulan Februari 2021: Login www.pln.co.id atau Via Aplikasi Ini
Baca juga: Ganjar Sebut Bupati Tegal Sangar saat Vidcon Penanganan Covid-19 di Jateng, Ini Alasannya
Baca juga: Pemkab Temanggung Beri Diskon 40 Pembayaran PBB 2021, Tri: Keringan di Tengah Pandemi Covid-19
Baca juga: Akses Dua Desa di Kecamatan Watukumpul Pemalang Tertimbun Material Longsor, Begini Kondisinya
"Presiden pun bilang rasanya (PPKM) tidak berhasil amat," kata Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, Senin (1/2/2021).
Ia menuturkan harus ada peningkatan atau pengetatan supaya kasus covid bisa ditekan.
Saat rakor dengan sejumlah pejabat pemerintah pusat, kata dia, ada sejumlah catatan yang penting dilaksanan Pemprov Jateng sebagai upaya evaluasi pelaksanaan PPKM.
Menurutnya, upaya yang belum berhasil akan ditingkatkan.
Ada beberapa ikhtiar yang akan dilaksanakan pemprov ke depan.
Antara lain melakukan operasi bersama di perbatasan secara serentak.
"Ada upaya yang bagus di eks-Karesidenan Banyumas dengan melakukan operasi di perbatasan."
"Makanya kami menyiapkan operasi bersama secara serentak," jelasnya.
Kemudian, membuat gerakan Jateng di Rumah Saja.
Yang mana pada dua hari di akhir pekan, masyarakat diminta agar di rumah saja.
"Kira-kira bisa nggak yah Jawa Tengah sepi, dua hari saja."
"Mereka yang ada di jalan hanya petugas yang memonitor kondisi di lapangan," ucapnya.
Langkah itu layak dicoba mengingat peningkatan kasus Covid-19 tetap terjadi, meskipun sejumlah kebijakan telah diambil.