Penanganan Corona

Kabar Baik, BPOM Dilaporkan Setujui Penggunaan Vaksin Sinovac untuk Lansia

Kabar Baik, BPOM Dilaporkan Setujui Penggunaan Vaksin Sinovac untuk Lansia, Pertimbangkan Keadaan Darurat Pandemi Covid-19

KONTAN/Fransiskus Simbolon
Ilustrasi vaksinasi massal. BPOM dikabarkan telah menyetujui penggunaan vaksin Covid-19 buatan Sinovas untuk manusia lanjut usia (manula). 

TRIBUNPANTURA.COM - Indonesia dikabarkan telah menyetujui penggunaan vaksin Covid-19 buatan Sinovac asal China untuk masyarakat lanjut usia (lansia).

Informasi ini disampaikan Reuters pada Sabtu (6/2/2021), berdasarkan surat yang dirilis Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Dalam surat itu, BPOM disebut telah menyetujui pemberian vaksin Covid-19 untuk penduduk yang berusia di atas 60 tahun.

Istri Sembunyikan Hasil Tes Covid-19, Suami Tertular Positif, Akhirnya Sekeluarga Meninggal Dunia

Viral, Maling Konyol di Solo Curi Scoopy tapi Tinggalkan Vario Lengkap dengan KTP di Jok Motor

Imam Kampung Digrebek Warga, Diduga Hendak Mesum dengan Janda 4 Anak di Dekat Masjid

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Gugat Boeing, Melalui Pengacara di Amerika Tuntut Ganti Rugi

"Dengan mempertimbangkan keadaan darurat pandemi Covid-19," demikian surat BPOM, seperti dilansir dari Reuters.

Surat itu, menurut Reuters, telah dikonfirmasi kebenarannya oleh Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito.

Namun, hingga saat ini belum ada pernyataan apa pun yang disampaikan BPOM.

Jika vaksin Covid-19 telah dinyatakan aman untuk lansia, maka ini dapat mengubah strategi vaksinasi di Tanah Air.

Saat ini, pemerintah memprioritaskan vaksinasi Covid-19 untuk tenaga kesehatan.

Untuk gelombang selanjutnya, prioritas akan diberikan untuk usia produktif.

Vaksin buatan Sinovac saat ini juga sudah mendapat persetujuan untuk penggunaan publik oleh otoritas berwenang di China. 

Sebelum mendapat persetujuan untuk digunakan masyarakat umum, vaksin Sinovac itu telah disuntikkan ke golongan rentan.

Vaksinasi massal

Terpisah, sebelumnya Presiden Joko Widodo meninjau pelaksanaan vaksinasi Covid-19 massal untuk para tenaga kesehatan, Kamis (4/2/2021), di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta.

Jokowi mengatakan, vaksinasi massal bertujuan mempercepat pelaksanaan vaksinasi tenaga kesehatan.

Dengan percepatan ini, diharapkan vaksinasi tahap berikutnya dapat segera berjalan.

"Meskipun di puskesmas-puskesmas dan rumah-rumah sakit di daerah sudah memulai vaksinasi, tapi kita ingin mempercepat proses vaksinasi ini sehingga tadi di Istora Gelora Bung Karno secara massal dimulai vaksinasi untuk tenaga kesehatan," kata Jokowi melalui keterangan tertulis yang disampaikan Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden, Kamis.

Hingga saat ini, setidaknya ada 700.266 tenaga kesehatan yang sudah disuntik vaksin Covid-19.

Angka tersebut baru sekitar 45 persen dari total tenaga kesehatan di Tanah Air yang jumlahnya mencapai 1,5 juta jiwa.

"Inilah yang ingin kita kejar sehingga kita bisa segera memulai yang di luar tenaga kesehatan."

"Kita harapkan vaksinasi bisa dipercepat," ujar Jokowi.

Saat melakukan peninjauan, Jokowi didampingi oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Keduanya meninjau alur pendaftaran peserta vaksinasi, proses penapisan kesehatan, hingga observasi terhadap peserta yang telah menerima suntikan.

Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Plt Dirjen P2P) Kementerian Kesehatan Maxi Rein Rondonuwu menyampaikan bahwa vaksinasi massal ini ditargetkan menjangkau 5.000 tenaga kesehatan.

Ia menyebut, tenaga kesehatan merupakan garda terdepan penanganan pandemi sehingga penting untuk diprioritaskan dalam vaksinasi.

"Bapak Presiden berpesan bahwa tenaga kesehatan itu harus yang pertama dan harus selesai di bulan Februari ini untuk vaksin dosis pertama dan kedua," ujar dia. 

Kegiatan vaksinasi massal sebelumnya sudah pernah digelar di sejumlah kota seperti Yogyakarta, Surabaya, dan Bandung.

Maxi mengatakan, vaksinasi massal juga bertujuan sebagai persiapan untuk vaksinasi dengan jumlah peserta yang lebih besar pada tahap mendatang.

"Ini sekaligus latihan kita untuk melakukan vaksinasi secara massal seperti ini untuk mengantisipasi vaksinasi tahap berikut untuk (tenaga) pelayanan publik yang jumlahnya ada 18 juta supaya kita terbiasa," kata dia. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul BPOM Dikabarkan Setujui Penggunaan Vaksin Covid-19 Buatan Sinovac untuk Lansia

5 Kisah Suami-Istri yang Meninggal Hampir Bersamaan karena Covid-19, Anak hingga Tetangga Tertular

Orang Eropa Memilih Reparasi Gawai Rusak daripada Ganti, Bukan Pelit Ini Alasan Mulia di Baliknya

Aston Villa vs Arsenal: Arteta Bawa The Gunners Ulangi Luka 28 Tahun Lalu

Tragedi Bocah Tewas Tertusuk Keris saat Menari Napak Tilas, Diduga Korban Kerasukan saat Kejadian

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved