Berita Pekalongan

Wali Kota Pekalongan Tetapkan Status Tanggap Darurat Banjir selama 14 Hari, Saelany Ungkap Ini

Wali Kota Pekalongan Tetapkan Status Tanggap Darurat Banjir 14 Hari, Saelany menyebut hal ini agar lebih mudah dan lebih leluasa dalam menangani

Tribunpantura.com/Indra Dwi Purnomo
Warga terdampak banjir mengungsi di Masjid Al Karomah, Tirto, Kota Pekalongan. 

TRIBUNPANTURA.COM, PEKALONGAN - Banir yang merendam Kota Pekalongan bukannya bertambah surut, justeru kian parah.

Karena itu, Pemerintah Kota Pekalongan menetapkan status tanggap darurat bencana banjir hingga 2 pekan ke depan.

Penetapan status tanggap darurat yang telah diterbitkan Surat Keputusan (SK) ini dikeluarkan oleh Wali Kota Pekalongan Saelany Machfudz, Minggu (7/2/2021).

Maaher At-Thuwailibi Meninggal Dunia di Rutan Bareskrim Polri, Nikita Mirzani Doakan Ini

Di Tengah Banjir, Warga Pekalongan Heran Ada 3 Ekor Rusa Berkeliaran, Ternyata dari Sini Asalnya

Cerita Korban Banjir di Semarang, Andalkan Air Tadah Hujan, Sebungkus Nasi Disantap Satu Keluarga

Ganjar Sanjung Brebes soal Jateng di Rumah Saja: Terima Kasih Tak Terhingga untuk Masyarakat

"Dengan kejadian banjir yang kembali menggenangi Kota Pekalongan akibat curah hujan yang tinggi dan meluapnya beberapa sungai ke permukiman, kami bersama jajaran Forkopimda telah melakukan rapat koordinasi penanganan banjir."

"Kami tetapkan bahwa Kota Pekalongan dalam status tanggap darurat bencana banjir 14 hari mendatang atau hingga 20 Februari 2021," kata Wali Kota Pekalongan Saelany kepada Tribunjateng.com, Senin (8/2/2021).

Menurutnya, dengan diterbitkannya SK ini, tujuannya agar lebih leluasa dalam penanganannya terutama dalam masalah persiapan pendanaan dan koordinasi dengan pemerintah pusat maupun pemerintah provinsi.

Penetapan status tanggap darurat banjir ini, pendanaan bisa diambilkan dari dana cadangan yang telah disiapkan sebesar Rp1,5 milliar untuk diprioritaskan dalam penanganan bencana, kesehatan maupun konsumsi bagi para pengungsi dan warga terdampak banjir.

"Dari 27 kelurahan yang ada, 22 kelurahan diantaranya terdampak banjir dan 2.882 orang mengungsi di 43 titik pengungsian yang telah disiapkan."

"Sementara untuk warga yang terdampak banjir, namun tidak mengungsi seluruhnya total 14 ribu jiwa," ujarnya.

Saelany menambahkan, banjir yang melanda Kota Pekalongan ini kejadian banjir yang paling tinggi, sehingganya pihaknya tetap menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk selalu waspada.

"Karena bencana bisa saja terjadi kapan saja dan dimana saja, yang terjadi ke depan tidak ada yang tahu."

"Kami minta selalu waspada untuk menjaga diri dan keluarga dimanapun berada," tambahnya.

22 kelurahan terendam

Sebelumnya diberitakan, sepekan lebih Kota Pekalongan, Jawa Tengah diguyur hujan dengan instensitas tinggi dan membuat Kota Batik dikepung air banjir.

Wali Kota Pekalongan Saelany Machfudz mengatakan, bencana banjir yang melanda Kota Pekalongan mengakibatkan 22 kelurahan terendam banjir.

Serta, sedikitnya 2.882 orang terpaksa mengungsi ke tempat lebih aman.

"Dari 27 kelurahan yang ada di empat kecamatan, ada 22 kelurahan terdampak banjir.

"Ada 2.882 jiwa mengungsi di 47 titik pengungsian," kata Wali Kota Pekalongan Saelany kepada Tribunpantura.com, Senin (8/2/2021).

Selain itu juga, sudah ada 60 dapur umum yang telah didirikan oleh dinas sosial, TNI-Polri, Brimob bersama komunitas pekalongan tanggap maupun dapur umum yang didirikan secara mandiri oleh masyarakat setempat.

Pihaknya menambahkan, penyebab banjir di Pekalongan ini disebabkan karena luapan air sungai dan rob.

"Sampai hari ini juga masih turun hujan dan dalam sejarah dikatakan banjir kali ini termasuk terbesar dibandingkan tahun-tahun sebelumnya," tambahnya.

Sementara itu, Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Pekalongan, Dimas Arga Yudha mengatakan, intensitas curah hujan yang masih tinggi sejak Sabtu (6/2/2021) hingga sekarang mengakibatkan ketinggian air banjir rata-rata mencapai 60 cm hingga 100 cm.

"Kami sampaikan memasuki hari ke tiga banjir di Kota Pekalongan, terpantau cuaca hingga saat ini masih ekstrem. Sampai hari ini pengungsi ada 2.882 jiwa."

"Semua pengungsi sudah kami data dan kami backup mengenai layanan dasar kebutuhan para pengungsi," katanya.

Kemudian, wilayah yang terdampak banjir cukup parah yakni di wilayah Kelurahan Tirto, Pasirkratonkramat, dan Degayu.

"Kami masih melakukan mitigasi kebencanaan dengan menyiapkan tim satgas kebencanaan untuk melakukan monitoring dan evakuasi warga di beberapa wilayah tersebut," imbuhnya.

Dimas menambahkan, berdasarkan data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geosifisika (BMKG), cuaca ekstrem masih akan terjadi sampai tiga hari ke depan. Sehingga, Kota Pekalongan saat ini berstatus siaga.

"Kami mengimbau untuk seluruh masyarakat tetap meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan bencana."

"Semoga musibah banjir ini bisa segera surut sehingga warga terdampak bisa kembali ke rumahnya masing-masing dan bisa beraktivitas seperti biasa," tambahnya. (dro)

Bus Santoso Tabrak Pick Up yang Hendak Putar Arah di Jalan dr Cipto Kota Tegal, Ini Kata Polisi

Banjir di Kota Pekalongan Tambah Parah, 2.882 Orang Diungsikan, Saelany: 22 Kelurahan Terendam

Diarahkan Petugas Masuk Tol Trans Jawa, Sopir Truk Ini Menggerutu: Uang Saya Sudah Mepet

Vaksinasi Tahap Dua Jateng Sasar 2,3 Juta Petugas Pelayan Publik, Ganjar Ungkap Permintaan Jokowi

Sumber: Tribun Pantura
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved