Berita Pemalang

Prinsip Suparji Bikin Tertegun, Tukang Becak di Pemalang Ini Tak Mau Andalkan Bantuan Pemerintah

Prinsip Suparji Bikin Tertegun, Tukang Becak di Pemalang Ini Tak Mau Andalkan Bantuan Pemerintah

Penulis: budi susanto | Editor: yayan isro roziki
Tribunpantura.com/Budi Susanto
Suparji melintas di kawasan Alun-alun Kabupaten Pemalang, saat mengantar penumpangnya, Jumat (19/2/2021). Suparji melintas di kawasan Alun-alun Kabupaten Pemalang, saat mengantar penumpangnya, Jumat (19/2/2021) 

TRIBUNPANTURA.COM, PEMALANG - Suparji mengayuh pedal becaknya untuk mengantar penumpang. 

Kabin depan becak yang dikemudikannya nampak ditumpangi penumpang wanita. 

Suparji terlihat sedikit terburu-buru melaju di jalanan yang sedikit lega, di kawasan Alun-alun Kabupaten Pemalang.

Viral, Salat Jenazah dan Pemakaman Pasien Covid-19 di Tengah Banjir Pekalongan: Alhamdulillah

Update Covid-19 Kabupaten Tegal: 95 Kasus Baru, Total 4.701 Positif Corona, 56 Pasien Dirawat di RS

Warga Tegal Kreatif, Endang Ubah Sisa Kulit Sofa dan Kain Perca Jadi Tas Cantik nan Modis

Kronologi Penjual Ikan Bakar di Batang Tewas setelah Sedot Oli Mesin Motor Pakai Mulut

Usai mengantar penumpang yang tak jauh dari alun-alun, ia bergegas menuju Masjid Agung Nurul Kalam yang ada di kawasan alun-alun. 

Kayuhan pedal becak Suparji pun dibarengi lantunan suara adzan Salat Jumat. 

Sesampainya di Masjid, ia langsung memarkirkan becaknya, lalu masuk untuk melaksanakan salat. 

Usai melaksanakan salat, ia duduk di kursi depan becak yang ia parkirkan di depan masjid. 

Sembari berharap ada penumpang yang menghampiri, pria berusia sekitar setengah abad itu berbincang dengan beberapa orang di sekitarnya. 

"Nasib ya nasib, apa lagi di tengah pandemi Covid-19, tapi tidak boleh pasrah," tegas Suparji, saat berbincang mengenai pendapatan menjadi pengayuh becak, Jumat (19/2/2021).

Di tengah keluhan yang disampaikan beberapa orang mengenai perekenomian di masa pandemi, Suparji hanya tersenyum tipis. 

"Saya sudah susah dari muda, sekarang biasa saja."

"Jangan mengeluh, berusaha semampunya, saya yakin kalau rejeki sudah ada porsinya," tuturnya.

Ia kembali bersuara, dan membuat orang di sekitarnya terbelalak dan tertegun.

Saat beberapa orang mengeluhkan kucuran bantuan pemerintah untuk warga kurang mampu yang tak merata. 

"Prinsip saya tidak pernah mengandalkan bantuan, apa lagi dari pemerintah."

"Saya memang kurang mampu, namun mental saya orang punya," katanya sembari tertawa. 

Meski penghasilan Suparji tak menentu, tapi hal itu tak membuat ia patah arang untuk menjaring rejeki untuk keluarga.

"Tinggal yang menjalani dan bagaimana mengelola keuangan, seperti saya pendapatan kadang Rp20 ribu kadang ya tidak dapat uang, yang penting bisa buat makan keluarga sudah bersyukur," imbuhnya. 

Karena tak ada penumpang, Suparji pun berniat pindah lokasi untuk mencari penumpang. 

"Ya sudah saya pamit, di sini tidak ada penumpang, mau pindah di sekitar pasar buah saja."

"Harus terus bergerak dan tetap semangat," tambahnya sembari mengayuh pedal becaknya. (*)

Dialog Bersama DPRD Jateng, LPPL Radio Abirawa Batang Kenalkan Tupoksi hingga Penanganan Covid-19

Pembangunan Jembatan Rembun Diprediksi Selesai Sebelum Target Waktu yang Ditentukan

Sekolah Daring di Kabupaten Tegal Dilanjutkan hingga Waktu yang Belum Ditentukan

Umi Azizah Beri Penghargaan kepada Jaksa Pengacara Negara Kejari Slawi

Sumber: Tribun Pantura
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved