Berita Pemalang
Cerita Sakunah, Pedagang Kacang yang Hafal Nama-nama Monyet Ekor Panjang di Candi Batur Pemalang
Cerita Sakunah, Pedagang Kacang yang Hafal Nama-nama Monyet Ekor Panjang di Candi Batur Pemalang
Penulis: budi susanto | Editor: yayan isro roziki
Penulis : Budi Susanto
TRIBUNPANTURA.COM, PEMALANG - Sakunah, wanita paruh baya yang menjajakan kacang di kawasan Candi Batur di Kecamatan Belik Pemalang, mengaku hafal nama-nama monyet ekor panjang yang mendiami kawasan tersebut.
Padahal menurutnya, di kawasan itu ada 1.200 ekor monyet ekor panjang yang yang terbagi dalam beberapa kelompok.
Hal itu lantaran saking akrabnya Sakunah dengan kawanan monyet ekor panjang, yang ada di kawasan Candi Batur.
Baca juga: Kera Ekor Panjang Jadi Daya Tarik Candi Batur Pemalang, Nur: Melepas Penat di Sela Perjalanan
Baca juga: Inter Milan Dianggap Sudah Juara Serie A Italia, Begini Kata Legenda AC Milan
Baca juga: Jalan Kabupaten Penghubung Antarkecamatan di Rengas Pekalongan Longsor, Tak Bisa Dilalui Mobil
Baca juga: GP Ansor Semarang Laporkan Penerbit Tiga Serangkai ke Polda Jateng, Ihwal Buku Ajar Intoleran
Selain memberi makan, ia acap kali berkomunikasi, dan berbincang dengan beberapa monyet itu.
Sakunah sendiri sudah tiga tahun menjajakan kacang untuk pengunjung di kawasan Candi Batur.
Bahkan Sakunah mengenal betul pimpinan kawanan monyet ekor panjang yang ia sapa dengan nama Jabrik.
"Jabrik satu di antara pimpinan kawanan monyet, ada juga Darkonah dan Ucil. Namun yang di tuakan Jabrik," katanya semberi memberi makan kawanan monyet, Selasa (16/3/2021).
Tak hanya itu, Sakunah juga paham induk dari pimpinan kawanan monyet yang ada.
"Jabrik itu keturunan dari Jambrong, kalau Darkonah keturunannya Gapit. Sekarang Jambrong dan Gapit sudah meninggal," jelasnya secara rinci.
Ia juga menyebutkan, kawanan monyet ekor panjang yang ada di Candi Batur jadi rejeki warga setempat.
"Kalau tidak ada mereka kami tidak bisa jualan kacang, dengan menjajakan kacang kami bisa membiayai kebutuhan kelaurga," katanya.
Sakunah menjelaskan, setiap hari ia biasa membawa pulang Rp150 ribu dari hasil menjajakan kacang.
"Kalau diitung 30 bungkus kacang bisa terjual setiap hari, setiap bungkus kami jual Rp 5 ribu," imbuhnya.
Ditambahkannya, para pedagang tak hanya menjajakan kacang dengan memanfaatkan adanya kawanan monyet.
"Kami juga merawat lingkungan di sini, karena kami percaya jika alam asri kawanan monyet akan betah tinggal."
"Sebisa mungkin kami berdampingan dengan mereka tanpa merusak alam sekitar," tambahnya.
Peliput penat di sela perjalanan
Sebelumnya diberitakan, rasa penat usai menempuh perjalan panjang bakal terobati, jika pengguna jalan mampir ke kawasan Candi Batur, yang ada di Kecamatan Belik, Pemalang.
Pasalnya, pengguna jalan akan disambut kawanan monyet ekor panjang yang mendiami kawasan tersebut.
Selain tingkah lucu kawanan monyet, pengguna jalan bisa menyatap kudapan di lapak pedagang.
Adanya kawanan monyet ekor panjang membuat kawasan Candi Batur tak pernah sepi.
Kawasan Candi Batur sendiri berada di jalur Pemalang - Purbalinga, lokasinya tepat di tepi Jalan Candi Batur di Kecamatan Belik.
Dijelaskan beberapa pengguna jalan yang mampir, menyaksikan tingkah laku kawanan monyet membuat rasa lelah usai menempuh perjalan hilang.
"Setiap kali ke Pemalang saya mampir ke sini, ya bisa melepas lelah perjalanan sembari menyaksikan tingkah lucu kawanan monyet," jelas Nur Laela warga Bobotsari Purbalinga, Selasa (16/3/2021).
Dilanjutkannya, ia acap kali membeli kacang ke pedagang yang ada di Candi Batur untuk diberikan ke kawanan monyet.
"Buat hiburan juga bisa berinteraksi dengan kawanan monyet di sini," paparnya. (*)
Baca juga: Terobos Lampu Merah yang Baru Menyala, Pemotor di Kendal Tewas Terlindas Dump Truck
Baca juga: Gila, Naik Lagi! Harga Cabai Rawit Setan di Tegal Capai Rp120.000 Per Kilogram
Baca juga: 200 Lansia Disuntik Vaksin di Puskesmas Slawi, Mabruri: Target Kami Vaksinasi 7.775 Manula
Baca juga: Hadir Secara Virtual pada Launching e-Ticketing Guci, Ganjar Bilang Begini soal Bupati Tegal