Berita Kajen
Jalan Kabupaten Penghubung Antarkecamatan di Rengas Pekalongan Longsor, Tak Bisa Dilalui Mobil
Jalan Kabupaten Penghubung Antarkecamatan di Rengas Pekalongan Longsor, BPBD: Tak Bisa Dilalui Mobil
Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: yayan isro roziki
Penulis: Indra Dwi Purnomo
TRIBUNPANTURA.COM, KAJEN - Bencana longsor terjadi di Desa Rengas, Kecamatan Keduwngwuni, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah (Jateng).
Separuh badan jalan penghubung antakecamatan di desa tersebut longsor, sehingga tak bisa dilalui kendaraan roda 4 atau lebih.
Kepala pelaksana BPBD Kabupaten Pekalongan Budi Rahardjo saat dihubungi Tribunpantura.com membenarkan kejadian tersebut.
Baca juga: Puluhan Rumah Terdampak Tanah Gerak Di Kabupaten Pekalongan
Baca juga: 12 Rumah di Simonet Pekalongan Sudah Rusak Parah dan Tidak Dihuni Akibat Abrasi
Baca juga: GP Ansor Semarang Laporkan Penerbit Tiga Serangkai ke Polda Jateng, Ihwal Buku Ajar Intoleran
Baca juga: Terobos Lampu Merah yang Baru Menyala, Pemotor di Kendal Tewas Terlindas Dump Truck
"Betul, jalan penghubung antar desa di Desa Rengas longsor dan itu merupakan jalan kabupaten."
"Jalan yang longsor itu menghubungkan ke Desa Karangjati, Kecamatan Wiradesa dan Desa Wuled, Kecamatan Tirto," kata Kalak BPBD Kabupaten Pekalongan Budi, Selasa (16/3/2021).
Menurutnya jalan itu longsor pada hari Minggu (14/3/2021), karena derasnya aliran Sungaki Sengkarang, yang berada di sisi jalan.
Selain itu, tanah di jalan itu memang labil.
"Di sana terdapat pusaran air Sungai Sengkarang yang bersentuhan dengan struktur jalan. Kalau volume longsoran 22 meter dan tinggi 7 meter," ujarnya.
Budi mengungkapkan, adanya kejadian ini pihaknya sedang berkoordinasi dengan DPU-Taru untuk perbaikan jalan tersebut.
"Sementara sudah saya sarankan pemerintah desa setempat untuk menutup jalan tersebut demi keamanan," ungkapnya.
Sementara itu, Abdurahman (45) mengatakan, sebelum longsor lebar jalan ini sekitar 5 meter lebih.
Jalan awalnya bisa dilalui dua mobil dari arah berlawanan.
"Jalan itu kini longsor sepanjang 20 meter dan kedalamannya sekitar 2 meter."
"Sekarang motor kalau mau lewat harus gantian. Tidak bisa dua arah sekaligus," katanya.